INISIASI
1 (EKSI4207)
Pada Inisiasi 1 Tutorial Online, kita akan
membahas mengenai Akuntabilitas dan
Akuntansi Sektor Publik. Untuk memudahkan pemahaman Anda, Akuntabilitas dan
Akuntansi Sektor Publik yang akan dibahas secara rinci sebagai berikut :
1. Karakteristik Organisasi Sektor Publik.
2. Good Government Gouvernance.
3. Akuntabilitas dan Akuntansi Sektor Publik.
4. Karakteristik Akuntansi Sektor Publik. 
1.    Karakteristik Organisasi Sektor Publik.
Pernyataan Lynn (1974)
memberi gambaran mengenai hubungan antara warga negara dan pemerintah pada
organisasi pemerintahan, bahwa sumbangan masyarakat terhadap pemerintah,
seperti pajak, tidak ada hubungannya dengan secara langsung dengan jasa yang
diterima masysrakat pemerintah, demikian pula sebaliknya. 
Karakteristik Organisasi Sektor Publik
menurut Mardiasmo yaitu :
Tujuan           Untuk
mensejahterahkan masyarakat secara bertahap, baik dalam kebutuhan dasar dan
kebutuhan lainnya baik jasmani maupun rohani. 
Aktivitas Pelayanan publik (publik service)
misal dalam bidang pendidikan, trnasportasi, penegakan hukum, keamanan,
kesehatan dan penyediaan pangan.   
Sumber Pembiayaan          Berasal dari dana masyarakat yang berujud pajak dan
retribusi, laba perusahaan negara, pinjaman pemerintah, serta pendapatan
lain-lain yang sah dan tidak bertentangan dengan perundangan yang berlaku.
Pola pertanggungjawaban            Bertanggungjawab kepada masyarakat
melalui lembaga perwakilan masyarakat seperti Dewan Perwakilan Rakyat (DPR),
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) 
Kultur Organisasi Bersifat birokratis, formal
dan berjenjang. Penyusunan Anggaran dilakukan bersama masyarakat dalam
perencanaan program. Penurunan program publik anggaran dipublikasikan untuk
dikritisi dan didiskusikan oleh masyarakat. Dan, akhirnya, disahkan oleh wakil
masyarakat di DPR, DPD, dan DPRD, Stakeholder      
dapat dirinci sebagai masyarakat Indonesia, para pegawai organisasi, para
kreditor, para investor, lembaga-lembaga Internasonal   
2.    Good Government Governance
Governance
dapat diartikan sebagai cara mengelola urusan publik. Konsep good governance sudah lama menjadi
perbincangan di atmosfer Indonesia. Namun demikian, elaborasi dan pembumian ke
dalam bentuk reformasi yang holistik dan aplikatif belum ada. Hal ini tentunya
banyak hal yang mempengaruhi. Reformasi struktural menghendaki adanya perubahan
mendasar pada diri entitas yang bersangkutan. Seperti kita ketahui UNDP
mengajukan 9 (sembilan) prinsip sebagai karakteristik good governance yaitu: partisipasi, rule of law, transparansi,
responsiveness, consensus orientation, equity, efektifitas dan efisiensi,
akuntabilitas, strategic vision. Konsep good
governance merupakan tuntutan yang harus dipenuhi oleh sektor publik.
Tuntutan itu tidak mudah untuk dipenuhi. Hal ini perlu media dan proses untuk
memenuhinya. Bagaimana akuntansi sektor publik memenuhi hal tersebut?
3.    Akuntabilitas dan Akuntansi Sektor Publik
Menurut Mardiasmo,
Pengertian Akuntabilitas Publik adalah kewajiban pemegang amanah (agent) dalam
memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan segala
aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada pemberi amanah (principal)
yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.
Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam yaitu : 
1). Akuntabilitas Vertikal 
Pertanggungjawaban Vertikal adalah
pertanggungjawaban atas pengelolaan kepada otoritas yang lebih tinggi atau
diatasnya.
2). Akuntabilitas Horizontal
Pertanggungjawaban Horizontal adalah
pertanggungjawaban kepada masyarakat luas/stakeholder. 
Perbedaan akuntansi sektor publik dengan
akuntansi sektor swasta :
Pebedaan     Akuntansi
Sektor Publik                 Akuntansi
Sektor Swasta
Tujuan           Kesejahteraan
Masyarakat                        Keuntungan
Organisasi     Sektor
publik                                     Swasta
Keuangan     Negara,
daerah dan Massyarakat Individual
4.    Karakteristik Akuntansi Sektor Publik
Transparansi dan
akuntabilitas merupakan tuntutan sebagian besar masyarakat kepada
lembaga-lembaga sektor publik dalam setiap aktivitas. Dari buku Anglo Amerika,
akuntansi sektor publik diartikan sebagai mekasnisme akuntansi swasta yang
dberlakukan dalam praktik-praktik organisasi publik. Sebagai dampak keberhasilan
penerapan accrual base di Selandia Baru, pemahaman ini telah berubah. Definisi
dari akuntansi sektor publik sebagai akuntansi dana masyarakat, bukan indivual,
yang biasanya dikelola oleh organisasi-organisasi sektor publik, dan juga pada
proyek-proyek kerja sama sektor publik dan swasta.  Keluasaan wilayah publik tidak hanya
disebabkan keluasan jenis dan bentuk organisasi yang berada di dalamnya, tetapi
juga kompleksitas lingkungan yang mempengaruhi lembaga-lembaga public tersebut.
Secara kelembagaan, domain publik antara lain meliputi badan-badan pemerintahan
(Pemerintah Pusat dan Daerah serta unit kerja pemerintah), perusahaan milik
negara dan daerah (BUMN dan BUMD), yayasan, universitas, organisasi politik dan
organisasi massa, serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). 
Jadi akuntansi sektor publik dapat
didefinisikan sebagai :
... mekanisme teknik dan anlisis akuntansi
yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi
negara dan departemen-departemen di bawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD,
LSM-LSM termasuk sosial, maupun pada proyek-proyek kerja sama sektor publik dan
swasta.
Tujuan akuntansi pada organisasi sektor
publik adalah memberikan informasi yang diperlukan agar dapat mengelola suatu
operasi dan alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada organisasi secara
tepat, efisien, dan ekonomis, serta memberikan informasi untuk melaporkan
pertanggung-jawaban pelaksanaan pengelolaan tersebut serta melaporkan hasil
operasi dan penggunaan dana public (American Accounting Association (1970)
dalam Glynn (1993)). Dengan demikian, akuntansi sektor publik terkait dengan
penyediaan informasi untuk pengendalian manajemen dan akuntabilitas.
Dari buku Anglo Amerika, akuntansi sektor
publik diartikan sebagai mekasnisme akuntansi swasta yang dberlakukan dalam
praktik-praktik organisasi publik. Sebagai dampak keberhasilan penerapan
accrual base di Selandia Baru, pemahaman ini telah berubah. Definisi dari
akuntansi sektor publik sebagai akuntansi dana masyrakat. Keluasaan wilayah
publik tidak hanya disebabkan keluasan jenis dan bentuk organisasi yang berada
di dalamnya, tetapi juga kompleksitas lingkungan yang mempengaruhi
lembaga-lembaga public tersebut. 
Bagi anda yang belum paham betul materi modul
1 ini, sekarang anda harus membaca kembali dengan teliti sekali atau beberapa
kali lagi (sampai anda paham betul) maksud modul 1 ini dan kemudian anda
membaca dengan seksama literature-literatur lain, yang membahas atau ada
kaitannya dengan ruang lingkup akuntabilatas dan akuntansi sektor publik, untuk
memperkaya pemahaman anda.
Referensi : 
Baswir, Reridsond. (1998). Yogyakarta : BPFE
Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publlik.
Yogyakarta. Andi
Dalam Modul 
2  ini kita akan mempelajari
mengenai  Akuntansi  Manajemen 
dan  Sistem  Pengendalian Manajemen  Sektor 
Publik.  
Tujuan 
pokok  bahasan  ini 
adalah  agar  Anda mampu 
memahami  konsep  Akuntansi 
Manajemen  dan  Sistem 
Pengendalian Manajemen 
Sektor  Publik  dan 
mampu  membedakan  cara 
penerapan Akuntansi Manajemen dan Sistem Pengendalian Manajemen  pada organisasi bisnis  dan 
sektor  publik.  
Diharapkan 
setelah  mempelajari Modul  2 
ini  Anda mampu  menjelaskan 
Akuntansi  Manajemen  dan 
Sistem  Pengendalian Manajemen
Sektor Publik yang terdiri atas: 
1. 
proses perencanaan pada sektor publik; 
2. 
proses pengendalian pada sektor publik; 
3. 
peran akuntansi manajemen sektor publik; 
4. 
sistem pengendalian manajemen sektor publik.
PROSES
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA SEKTOR PUBLIK
A.  PROSES PERENCANAAN PADA SEKTOR PUBLIK
Pada  dasarnya 
prinsip  akuntansi  manajemen 
sektor  publik  tidak 
banyak berbeda  dengan  prinsip 
akuntansi  manajemen  yang 
diterapkan  swasta. Prinsip-prinsip  akuntansi 
manajemen  yang  biasa 
digunakan  pada  organisasi sektor  swasta 
seperti  manajemen  strategik 
dan  manajemen  biaya 
pada dasarnya  dapat  diterapkan 
pada  sektor  publik. 
Akan  tetapi  harus 
diingat bahwa sektor publik memiliki perbedaan sifat dan karakteristik
dengan sektor swasta, sehingga penerapan teknik akuntansi manajemen sektor
swasta tidak dapat  diadopsi  secara 
langsung  tanpa  modifikasi. 
Fokus  bahasan  akuntansi manajemen  pada 
sektor  publik  adalah 
mengenai  peran  akuntansi 
sebagai penyedia  informasi  yang 
digunakan  untuk  meningkatkan 
efisiensi  dan efektivitas organisasi.
Akuntansi  Manajemen 
sektor  publik  berbeda 
dengan  akuntansi keuangan.  Akuntansi 
Manajemen  Sektor  Publik 
terkait  dengan  pemberian informasi  kepada 
pihak  intern  organisasi 
sedangkan  akuntansi  keuangan terkait  dengan 
pelaporan  dan  pengkomunikasian  informasi 
kepada  pihak eksternal  organisasi. 
Akuntansi  manajemen  cenderung 
memberikan  laporan yang  bersifat  prospektif 
yaitu  digunakan  untuk 
perencanaan  di  masa 
yang akan  datang,  sedangkan 
akuntansi  keuangan  memberikan 
informasi  laporan historis  dan 
retrospektif  berupa  laporan 
kinerja  masa  lalu 
dari  suatu organisasi.  Perencanaan 
merupakan  cara  organisasi 
menetapkan  tujuan  dan sasaran 
organisasi.  Perencanaan  meliputi 
aktivitas  yang  sifatnya 
strategik, taktis, dan melibatkan aspek operasional. Dalam hal
perencanaan organisasi, akuntansi 
manajemen  berperan  dalam 
memberikan  informasi  historis 
dan prospektif  untuk  memfasilitasi 
perencanaan.  Proses  perencanaan 
juga melibatkan  aspek  perilaku 
yaitu  partisipasi  dalam 
pengembangan  sistem perencanaan,  penetapan 
tujuan,  dan  pemilihan 
alat-alat  yang  paling 
tepat untuk memonitor perkembangan pencapaian tujuan.
Dalam  organisasi 
sektor  publik,  lingkungan 
yang  mempengaruhi  sangat heterogen. Faktor politik dan ekonomi
sangat dominan dalam mempengaruhi tingkat kestabilan organisasi. Informasi
akuntansi diperlukan untuk membuat prediksi-prediksi dan estimasi mengenai
kejadian ekonomi yang akan datang dikaitkan dengan keadaan ekonomi dan politik
saat ini. 
Sementara itu tingkat
ketidakpastian yang dihadapi sektor publik di masa mendatang akan semakin
tinggi. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh pesatnya teknologi  informasi 
yang  merambah  ke 
seluruh  sektor.  Misalnya perkembangan  internet 
menyebabkan  munculnya  gagasan 
dikembangkannya E-Government 
di  Indonesia  termasuk 
aplikasinya  dalam  bentuk 
Sistem Informasi  Manajemen  Satu 
Atap  (SIMTAP)  yang   
telah  diterapkan  di beberapa 
pemerintah  daerah  seperti 
Takalar,  dan  Sidoarjo. 
E-Government merupakan  upaya  untuk 
memperbaiki  proses  dan 
prosedur  administrasi  di pemerintahan  dengan 
menggunakan  teknologi  informasi 
(internet)  agar memberikan
kemudahan dan kecepatan pelayanan kepada stakeholder-nya.
informasi 
akuntansi  sebagai  alat 
perencanaan  pada  dasarnya 
dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu: 
1. 
informasi yang sifatnya rutin; 
2. 
informasi kuantitatif/kualitatif; 
3. 
informasi yang disampaikan melalui saluran formal atau informal.  
B.  PROSES PENGENDALIAN PADA SEKTOR PUBLIK
Untuk  menjamin 
bahwa  strategi  untuk 
mencapai  tujuan  organisasi dijalankan  secara 
ekonomis,  efisien,  dan 
efektif,  maka  diperlukan 
suatu sistem pengendalian yang efektif. Pola pengendalian tiap
organisasi berbeda-beda tergantung pada jenis dan karakteristiknya. 
Organisasi bisnis karena
sifatnya profit oriented (berorientasi pada laba), maka  alat 
pengendaliannya  lebih  banyak 
bertumpu  pada  mekanisme negosiasi,  meskipun 
bervariasi  untuk  tiap 
organisasinya  dan  tingkatan manajemen. Pengendalian untuk
manajemen level bawah lebih bersifat tegas dan memaksa sedangkan untuk
manajemen level atas lebih bersifat normatif. 
Sementara  itu 
organisasi  sektor  publik 
karena  sifatnya  yang 
tidak mengejar  laba  serta 
adanya  pengaruh  politik 
yang  besar,  maka 
alat pengendaliannya  lebih  banyak 
berupa  peraturan  birokrasi. 
Terkait  dengan pengukuran  kinerja, terutama  pengukuran ekonomi, efisiensi, dan
efektivitas (value  for  money),   
akuntansi  manajemen  memiliki 
peran  utama  dalam pengendalian  organisasi 
yaitu  mengkuantifikasikan  keseluruhan 
kinerja terutama dalam ukuran moneter. 
Fungsi  Utama 
Informasi  Akuntansi  pada 
dasarnya  adalah  pengendalian. Informasi Akuntansi merupakan
alat pengendalian yang vital bagi organisasi karena  akuntansi 
memberikan  informasi  yang 
bersifat  kuantitatif.  Informasi akuntansi  umumnya 
dinyatakan  dalam  bentuk 
ukuran  finansial,  sehingga memungkinkan untuk dilakukan
pengintegrasian informasi dari tiap-tiap unit organisasi  yang  pada 
akhirnya  membentuk  gambaran 
kinerja  organisasi secara
keseluruhan.
Sementara  itu, 
pengendalian  organisasi  adalah 
terkait  dengan
pengintegrasian  aktivitas  fungsional 
ke  dalam  sistem 
organisasi  secara
keseluruhan.  Pengendalian  organisasi 
diperlukan  untuk  menjamin 
bahwa organisasi  tidak  menyimpang 
dari  tujuan  dan 
strategi  organisasi  yang 
telah ditetapkan.  
C.  PROSES PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN
MANAJERIAL ORGANISASI SEKTOR PUBLIK 
Perencanaan  dan 
pengendalian  pada  dasarnya 
merupakan  dua  sisi 
mata uang,  sehingga  harus 
dipertimbangkan  secara  bersama-sama. 
Tanpa  ada pengendalian,  perencanaan 
tidak  akan  berarti 
karena    tidak  ada 
follow-up, demikian sebaliknya. Perencanaan dan pengendalian merupakan suatu
proses yang  membentuk  suatu siklus sehingga satu tahap akan terkait
dengan  tahap yang  lain 
dan  terintegrasi  di 
dalam  suatu  organisasi. 
Jones  dan  Pendlebury (1996)  membagi 
proses  perencanaan  dan 
pengendalian  manajerial  pada organisasi sektor publik menjadi lima
tahap, yaitu: 
1. 
perencanaan tujuan & sasaran dasar; 
2. 
perencanaan operasional; 
3. 
penganggaran; 
4. 
pengendalian & pengukuran; 
5. 
pelaporan, analisis, dan umpan balik.
Proses
Pengendalian Manajemen Sektor Publik 
Proses  Pengendalian 
Manajemen  pada  organisasi 
sektor  publik  dapat dilakukan  dengan 
saluran  komunikasi  formal 
maupun  informal.  Saluran komunikasi formal terdiri dari
aktivitas.
1. 
perumusan strategi; 
2. 
perencanaan strategik; 
3. 
penganggaran; 
4.  
operasional. 
Struktur  organisasi 
harus  sesuai  dengan 
desain  sistem  pengendalian manajemen,  karena 
sistem  pengendalian  manajemen 
berfokus  pada  unit-unit organisasi  sebagai 
pusat  pertanggungjawaban.  Pusat-pusat 
pertanggung-jawaban tersebut 
merupakan  basis perencanaan,
pengendalian, dan penilaian kinerja. 
Manajemen  Sumber  Daya 
Manusia  harus  dilakukan 
sejak  proses seleksi  dan 
rekruitmen,  training,  development, 
dan  promosi  hingga pemberhentian  karyawan. 
Faktor  lingkungan  meliputi 
kestabilan  politik, ekonomi,
sosial, keamanan, dan sebagainya. Semua unsur tersebut hendaknya dapat
mendukung pelaksanaan strategi organisasi. 
PERAN
AKUNTANSI MANAJEMEN DAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA SEKTOR PUBLIK
A.  PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN PADA SEKTOR PUBLIK 
Peran  Akuntansi 
Manajemen  Sektor  Publik   
adalah  memberikan informasi  akuntansi 
yang  relevan  dan 
handal  kepada  manajer 
untuk melaksanakan  fungsi  perencanaan 
dan  pengendalian  organisasi. 
Dalam organisasi  sektor  publik, 
perencanaan  dimulai  sejak 
dilakukannya perencanaan 
strategik,  sedangkan  pengendalian 
dilakukan  terhadap pengendalian
tugas. Peran Akuntansi Manajemen dalam Organisasi Sektor Publik, adalah: 
1.  perencanaan strategik; 
2.  pemberian informasi biaya; 
3.  penilaian investasi; 
4.  penganggaran; 
5.  penentuan biaya layanan dan tarif pelayanan; 
6.  penilaian kinerja. 
 1.  
Perencanaan Strategik 
Akuntansi 
Manajemen  dibutuhkan  sejak 
tahap  perencanaan  strategik. Pada  tahap 
perencanaan  strategik,  manajemen 
organisasi  membuat  alternatif 
program  yang  dapat 
mendukung  strategi  organisasi. 
Program-program tersebut  diseleksi  dan 
dipilih  sesuai  dengan 
skala  prioritas  dan 
sumber  daya (resources)  yang 
dimiliki.  Peran  akuntansi 
manajemen  adalah  memberikan informasi  untuk 
menentukan  berapa  biaya 
program  dan  berapa 
biaya  suatu  aktivitas 
(task)  sehingga  berdasarkan 
informasi  akuntansi  tersebut 
manajer dapat  menentukan  berapa 
anggaran  yang  dibutuhkan 
dikaitkan  dengan sumber daya yang
dimiliki.
2.  
Pemberian Informasi Biaya 
Biaya 
dalam  konteks  sektor 
publik  dapat  dikategorikan 
menjadi  tiga kelompok, yaitu: 
a.  Biaya  Input. 
Merupakan  sumber  daya 
yang  dikorbankan  untuk memberikan  pelayanan. 
Biaya  input  bisa 
berupa  tenaga  kerja, 
biaya bahan baku dan lainnya. 
b.  Biaya
Ouput. Merupakan Biaya  yang
dikeluarkan  untuk  menghantarkan produk  hingga 
sampai  ke  pelanggan. 
Pada  organisasi  sektor 
publik output  diukur  dengan 
berbagai  cara  tergantung 
pada  pelayanan  yang dihasilkan.  Misal 
untuk  perusahaan  transportasi 
massa,  biaya  dapat diukur berdasarkan biaya per penumpang.
c.   Biaya  Proses. 
Merupakan  biaya  yang 
dapat  dipisahkan  dari 
fungsi organisasi.  Biaya  diukur 
dengan  mempertimbangkan  fungsi 
organisasi, misalnya biaya departemen produksi, personalia, dan
lainnya.  Akuntansi  Manajemen 
Sektor  Publik  memiliki 
peran  yang  strategis dalam  perencanaan 
finansial  terkait  dengan 
identifikasi  biaya-biaya  yang terjadi. 
Dalam hal ini akuntansi manajemen sektor publik membutuhkan cost
accounting untuk pengambilan keputusan biaya.
3.  Penilaian Investasi 
Akuntansi 
Manajemen  dibutuhkan  pada 
saat  organisasi  sektor 
publik hendak  melakukan  investasi 
yaitu  untuk  menilai 
kelayakan  investasi  secara ekonomi  dan 
finansial.  Akuntansi  manajemen 
diperlukan  dalam  penilaian investasi  karena 
untuk  dapat  menilai 
investasi  diperlukan  identifikasi 
biaya, risiko, dan manfaat atau keuntungan dari suatu investasi. Hal
tersebut penting untuk  menghindari  dilakukannya 
investasi  yang  sebenarnya 
tidak  layak secara  ekonomi 
dan  finansial.  Dalam 
penilaian  suatu  investasi, 
faktor  yang harus  diperhatikan 
oleh  akuntansi  manajemen 
adalah  tingkat  diskonto, tingkat  risiko, 
ketidakpastian,  dan  sumber 
pendanaan  untuk  investasi 
yang akan dilakukan.
Penilaian 
Investasi  dalam  organisasi 
publik  dilakukan  dengan menggunakan  analisis 
biaya-manafaat  (cost-benefit  analysis). 
Dalam praktiknya  terdapat    kesulitan 
dalam  menentukan  biaya 
dan  manfaat  dari suatu 
investasi  yang  dilakukan. 
Hal  tersebut  karena 
biaya  dan  manfaat 
yang harus  dianalisis  tidak 
hanya  dilihat  dari 
sisi  finansialnya  saja 
tetapi  harus mencakup  biaya 
dan  manfaat  sosial   
yang  akan  terjadi 
dari  investasi  atau proyek 
yang  diajukan.  Menentukan 
biaya  sosial  dan 
manfaat  sosial  dalam satuan moneter sangat sulit dilakukan.
4 .  
Penganggaran 
Sebagaimana 
telah  dijelaskan  di 
muka  bahwa  akuntansi 
manajemen memainkan  peran  yang 
vital  dalam  proses 
pemilihan  program,  penentuan biaya  program 
dan  penganggaran.  Akuntansi 
manajemen  berbicara  tentang perencanaan dan pengendalian,
sedangkan salah satu fungsi anggaran adalah alat perencanaan dan pengendalian.
Dengan demikian, akuntansi manajemen sangat erat hubungannya dengan
penganggaran. 
Akuntansi 
manajemen  berperan  untuk 
memfasilitasi  terciptanya anggaran  publik 
yang  efektif.  Terkait 
dengan  tiga  fungsi 
anggaran,  yaitu sebagai;  alat 
alokasi  sumber  daya 
publik,  alat  distribusi, 
dan  alat  stabilisasi, maka  akuntansi 
manajemen  merupakan  alat 
yang  vital  dalam 
proses mengalokasikan dan 
mendistribusikan sumber dana publik 
secara ekonomis, efisien, efektif, adil dan merata. Untuk mencapai hal
tersebut harus didukung dengan 
manajemen  sumber  daya 
manusia  yang  handal, 
jika  tidak  akuntansi manajemen  tidak 
akan  banyak  bermanfaat, 
karena  akuntansi  manajemen hanyalah merupakan alat manajemen
untuk perencanaan dan pengendalian.
5. 
Penentuan Biaya Layanan dan Tarif Pelayanan 
Akuntansi 
Manajemen  digunakan  untuk 
menentukan  berapa  biaya 
yang dikeluarkan untuk memberikan pelayanan tertentu dan berapa tarif
yang akan dibebankan  kepada  pemakai 
jasa  pelayanan  publik, 
termasuk  menghitung subsidi  yang 
diberikan.  Tuntutan    agar 
pemerintah  meningkatkan  pelayanan dan 
keluhan  masyarakat  akan 
besarnya  biaya  pelayanan 
merupakan  suatu indikasi  perlunya 
perbaikan  sistem  akuntansi 
manajemen  di  sektor 
publik. Masyarakat 
menghendaki  pemerintah  memberikan 
pelayanan  yang  cepat, berkualitas, dan  murah. Pemerintah  yang berorientasi pada pelayanan publik
harus  merespon  keluhan, 
tuntutan,  dan  keinginan 
masyarakat  agar  kualitas hidup masyarakat menjadi semakin
baik dan kesejahteraan akan meningkat.
6.  
Penilaian Kinerja 
Penilaian Kinerja merupakan bagian dari
sistem pengendalian. Penilaian kinerja 
dilakukan  untuk  mengetahui 
tingkat  efisiensi  dan 
efektivitas organisasi  dalam  mencapai 
tujuan  yang  telah 
ditetapkan.  Dalam  tahap penilaian kinerja, akuntansi manajemen
berperan dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk
masing-masing aktivitas yang dilakukan.
B.  SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK 
Setiap 
Organisasi  baik  publik 
maupun  swasta  memiliki 
tujuan  yang hendak  dicapai. 
Untuk  mencapai  tujuan 
organisasi  tersebut  diperlukan strategi  yang 
dijabarkan  dalam  bentuk 
program-program  atau  aktivitas. Organisasi  memerlukan 
sistem  pengendalian  manajemen 
untuk  memberikan jaminan  dilaksanakannya  strategi 
organisasi  secara  efektif 
dan  efisien sehingga tujuan organisasi
dapat dicapai.  
C.  PERUMUSAN STRATEGI 
Perumusan  Strategi 
merupakan  proses  penentuan 
visi,  misi,  tujuan, sasaran,  target, 
arah  dan  kebijakan, 
serta  strategi  organisasi. 
Perumusan strategi  merupakan  tugas 
dan  tanggung  jawab 
manajemen  puncak.  Dalam organisasi  pemerintah, 
perumusan  strategi  dilakukan 
oleh  dewan  legislatif yang  hasilnya 
berupa  GBHN  yang 
menjadi  acuan  bagi 
eksekutif  di  dalam bertindak. 
Hasil perumusan strategi
lebih bersifat permanen dan berjangka panjang. Dalam  suatu 
organisasi  baik  swasta 
maupun  pemerintahan  sangat 
jarang dilakukan perubahan visi, misi, dan tujuan organisasi. Hal yang
sering adalah revisi  strategi  atau 
adopsi  strategi  baru 
untuk  mewujudkan  visi, 
misi,  dan tujuan yang telah
ditetapkan.
Salah  satu 
metode  penentuan  strategi 
adalah  dengan  menggunakan analisis  SWOT 
(Strenght,  Weakness,  Opportunity, 
and  Threat).  Analisis SWOT 
dikembangkan  untuk  menganalisis 
dan  mempertimbangkan  faktor internal  organisasi 
yang  menjadi  kekuatan 
dan  kelemahan  organisasi 
dan memperhitungkan faktor eksternal berupa peluang dan ancaman.
Berdasarkan analisis  SWOT  tersebut 
organisasi  dapat  menentukan 
strategi  yang  terbaik untuk 
mencapai  tujuan  organisasi. 
Strategi  perusahaan  dapat 
berubah  atau mengalami revisi
jika terdapat perubahan lingkungan karena adanya ancaman (threat)  dan 
kesempatan  (opportunity).  Misalnya 
adanya  teknologi  baru, peraturan  pemerintah 
baru,  atau  perubahan 
lingkungan  politik  dan 
ekonomi lokal maupun global.
Perencanaan  strategik 
harus  didukung  dengan 
budaya  organisasi  yang kuat. 
Kultur  organisasi  terkait 
dengan  lingkungan  kerja 
dan  kesediaan anggota  untuk 
melakukan  perubahan.  Perencanaan 
strategik  harus  diikuti dengan perubahan perilaku dan sikap
anggota organisasi untuk melaksanakan program-program  secara 
efektif  dan  efisien. 
Program-progam  yang  sudah dirancang  secara 
baik  dapat  gagal 
bila  personal  di 
lapangan  bertindak  tidak sesuai dengan arah dan strategi.
1. 
Penganggaran 
Apabila 
tahap  perencanaan  strategik 
telah  selesai  dilakukan, 
tahap berikutnya  adalah  menentukan 
anggaran.  Tahap  penganggaran 
dalam  proses pengendalian  manajemen 
sektor  publik  merupakan 
tahap  yang  dominan. Proses  penganggaran 
pada  organisasi  sektor 
publik  memiliki  karakteristik yang agak berbeda dengan
penganggaran di sektor swasta. 
 2. 
Penilaian Kinerja 
Tahap 
akhir  dari  proses 
pengendalian  manajemen  adalah 
penilaian kinerja.  Penilaian  kinerja 
merupakan  bagian  dari 
proses  pengendalian
manajemen  yang  dapat 
digunakan  sebagai  alat 
pengendalian.  Pengendalian
manajemen  melalui  sistem 
penilaian  kinerja    dilakukan 
dengan  cara menciptakan  mekanisme 
reward  and  punishment, 
yang    digunakan  untuk mendorong  pencapaian 
strategi  asalkan  didukung 
dengan  manajemen kompensasi (imbalan)
yang memadai. 
Pemberian 
imbalan  dapat  berupa 
imbalan  finansial  dan 
nonfinansial. Imbalan  yang  sifatnya 
finansial,  misalnya;  bonus, 
dan  kenaikan  gaji tunjangan.  Imbalan 
yang  bersifat  non 
finansial  (psikologis  dan 
sosial), misalnya;  promosi  jabatan, 
penambahan  tanggung  jawab 
dan  kepercayaan, dan otonomi yang
lebih besar. 
Proses 
pengendalian  manajemen  pada 
organisasi  sektor  publik 
dapat dilakukan  dengan  saluran 
komunikasi  formal  maupun 
informal.  Saluran komunikasi
formal terdiri dari aktivitas: 
a. 
perumusan strategi; 
b. 
perencanaan strategik; 
c. 
penganggaran; 
d. 
operasional
PERAN DAN JENIS PENGANGGARAN PADA SEKTOR PUBLIK
A. 
PERAN PENGANGGARAN PADA SEKTOR PUBLIK 
 Penganggaran 
sektor  publik  terkait 
dengan  proses  penentuan 
jumlah alokasi  dana  untuk 
tiap-tiap  program  dan 
aktivitas  dalam  satuan 
moneter. Proses  penganggaran  organisasi 
sektor  publik  dimulai 
ketika  perumusan strategi  dan 
perencanaan  strategik  telah 
selesai  dilakukan.  Anggaran merupakan artikulasi dari hasil
perumusan strategi dan perencanaan strategik yang  telah 
dibuat.  Tahap  penganggaran 
menjadi  sangat  penting 
karena anggaran  yang  tidak 
efektif  dan  tidak 
berorientasi  pada  kinerja 
akan  dapat menggagalkan  perencanaan 
yang  sudah  disusun. 
Anggaran  merupakan managerial
plan for action untuk memfasilitasi tujuan organisasi. 
Aspek-aspek
yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik adalah: 
1.  aspek perencanaan; 
2.  aspek pengendalian; 
3.  aspek akuntabilitas publik. 
Penganggaran  sektor 
publik  harus  dimulai 
dari  tahap  perencanaan, kemudian  pelaksanaan, 
dan  terakhir  pelaporan. 
Proses  penganggaran  akan lebih 
efektif  jika  diawasi 
oleh  lembaga  pengawasan 
khusus  yang  bertugas mengontrol proses perencanaan dan
pengendalian anggaran. 
1. 
Pengertian Anggaran Sektor Publik 
Anggaran  publik 
berisi  rencana  kegiatan 
yang  direpresentasikan  dalam bentuk 
rencana  perolehan  pendapatan 
dan  belanja  dalam 
satuan  moneter. Dalam  bentuk 
yang  paling  sederhana, 
anggaran  publik  merupakan 
suatu dokumen yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi
yang meliputi  informasi  mengenai 
pendapatan,  belanja,  dan 
aktivitas.
Secara  singkat 
dapat  dinyatakan  bahwa 
anggaran  publik  merupakan suatu rencana finansial yang
menyatakan  berapa: 
a.   biaya atas rencana-rencana yang dibuat; 
b.   banyak 
dan  bagaimana  caranya 
memperoleh  uang  untuk 
mendanai rencana tersebut.
Anggaran
sektor publik penting karena beberapa alasan, yaitu: 
1)     anggaran  merupakan 
alat  bagi  pemerintah 
untuk  mengarahkan
pembangunan  sosial-ekonomi,  menjamin 
kesinambungan  dan meningkatkan
kualitas hidup masyarakat; 
2)     anggaran
diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang  tak 
terbatas  dan  terus 
berkembang  sedangkan  resources 
(sumber daya) terbatas. Anggaran diperlukan karena adanya masalah
keterbatasan sumber daya, pilihan, dan trade offs; 
3)     anggaran  diperlukan 
untuk  meyakinkan  bahwa 
pemerintah  telah bertanggung
jawab terhadap rakyat. Dalam hal ini merupakan instrumen pelaksanaan
akuntabilitas oleh lembaga publik. 
Fungsi Anggaran Sektor
Publik 
1)  Alat Perencanaan. 
2)  Alat Pengendalian. 
3)  Alat Kebijakan Fiskal. 
4)  Alat Politik. 
5)  Alat Koordinasi dan Komunikasi. 
6)  Alat Penilaian Kinerja. 
7)  Alat Motivasi. 
8)  Alat menciptakan Ruang Publik. 
2.  Anggaran sebagai alat perencanaan (planning
tool) 
Anggaran  merupakan 
alat  perencanaan  manajemen 
untuk  mencapai tujuan  organisasi. 
Anggaran  sektor  publik 
dibuat  untuk  merencanakan tindakan  apa 
yang  akan  dilakukan 
oleh  pemerintah,  berapa 
biaya  yang dibutuhkan,  dan 
berapa  hasil  yang 
akan  diperoleh  dari 
belanja  pemerintah tersebut. 
Anggaran
sebagai alat perencanaan digunakan untuk : 
a.    merumuskan  tujuan 
serta  sasaran  kebijakan 
agar  sesuai  dengan 
visi  dan misi ditetapkan; 
b.    merencanakan  berbagai 
program  dan  kegiatan 
untuk  mencapai  tujuan organisasi serta merencanakan
alternatif sumber pembiayaannya; 
c.    mengalokasikan  dana 
pada  berbagai  program 
dan  kegiatan  yang 
telah disusun;
d.    menentukan
indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi.
a.  Anggaran sebagai alat pengendalian 
Sebagai 
alat  pengendalian,  anggaran 
memberikan  rencana  ditail 
atas pendapatan  dan  pengeluaran 
pemerintah  agar  pembelanjaan 
yang  dilakukan dapat  dipertanggungjawabkan  kepada 
publik.  Tanpa  anggaran, 
pemerintah tidak  dapat  mengendalikan 
pemborosan  pengeluaran.  Bahkan 
tidak berlebihan  jika  dikatakan 
bahwa  presiden,  menteri, 
gubernur  dan  lainnya dapat 
dikendalikan  melalui  anggaran. 
Anggaran  sektor  publik 
digunakan untuk membatasi kekuasaan eksekutif. 
Anggaran sebagai instrumen pengendalian
digunakan untuk menghindari adanya 
overspending,  underspending  dan 
salah  sasaran  (missapropriation) dalam  pengalokasian 
anggaran  pada  bidang 
lain  yang  bukan  merupakan prioritas.  Anggaran 
merupakan  alat  untuk 
memonitor  kondisi  keuangan 
dan pelaksanaan operasional program atau kegiatan pemerintah. 
Sebagai alat pengendalian manajerial,
anggaran sektor publik digunakan untuk 
menyakinkan  bahwa  pemerintah 
mempunyai  uang  yang 
cukup  untuk memenuhi  kewajibannya. 
Selain  itu  anggaran 
digunakan  untuk  memberikan informasi  dan 
menyakinkan  legislatif  bahwa 
pemerintah  bekerja  secara efisien, tanpa ada korupsi dan
pemborosan. 
Pengendalian
anggaran publik dapat dilakukan melalui empat cara yaitu: 
1.     Membandingkan
kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan; 
2.     Menghitung
selisih anggaran; 
3.     Menemukan  penyebab 
yang  dapat  dikendalian 
(controllable)  dan  tidak dapat dikendalikan (uncontrollable)
atas suatu varian; dan 
4.     Merevisi
standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya. 
b.  Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal 
Anggaran 
sebagai  alat  kebijakan 
fiskal  pemerintah  digunakan 
untuk menstabilkan  ekonomi  dan 
mendorong  pertumbuhan  ekonomi. 
Melalui anggaran  publik  tersebut 
dapat  diketahui  arah 
kebijakan  fiskal  pemerintah, sehingga dapat dilakukan
prediksi-prediksi dan estimasi ekonomi. 
Anggaran dapat  digunakan  untuk 
mendorong,  menfasilitasi,  dan 
mengkoordinasikan kegiatan 
ekonomi  masyarakat  sehingga 
dapat  mempercepat  pertumbuhan 
ekonomi.
c.  Anggaran sebagai alat politik 
Anggaran  digunakan 
untuk  memutuskan  prioritas-prioritas  dan kebutuhan keuangan terhadap prioritas
tersebut. Pada sektor publik, anggaran merupakan  dokumen 
politik  sebagai  bentuk 
komitmen  eksekutif  dan kesepakan legislatif atas penggunaan dana
publik untuk kepentingan tententu. Anggaran 
bukan  sekedar  masalah 
teknis  akan  tetapi 
lebih  merupakan  alat politik. 
Oleh  karena  itu 
pembuatan  anggaran  publik 
membutuhkan  political skill  dan 
keahlian  bernegosiasi  dan 
pemahaman  tentang  prinsip 
manajemen keuangan  publik  oleh 
para  manajer  publik. 
Manajer  publik  harus 
sadar sepenuhnya  bahwa  kegagalan 
dalam  melaksanakan  anggaran 
yang  telah disetujui dapat
menjatuhkan kepemimpinannya atau paling tidak menurunkan kredibilitas
pemerintah. 
d.  Anggaran sebagai alat koordinasi dan
komunikasi 
Setiap  unit 
kerja  pemerintahan  terlibat 
dalam  proses  penyusunan anggaran.  Anggaran 
publik  merupakan  alat 
koordinasi  antarbagian  dalam 
pemerintahan.  Anggaran  publik 
yang  disusun  dengan 
baik  akan  mampu mendeteksi terjadinya inkonsistensi
suatu unit kerja dalam pencapaian tujuan organisasi.  Di 
samping  itu,  anggaran 
publik  juga  berfungsi 
sebagai  alat 
komunikasi  antar- 
unit  kerja  dalam 
lingkungan  eksekutif.  Anggaran 
harus dikomunikasikan ke seluruh bagian organisasi untuk dilaksanakan. 
e.  Anggaran sebagai alat penilaian kinerja 
Anggaran  merupakan 
wujud  komitmen  dari 
budget  holder  (eksekutif) kepada  pemberi 
wewenang  (legislatif).  Kinerja 
eksekutif  akan  dinilai berdasarkan  pencapaian 
target  anggaran  tertentu 
dan  efisiensi  pelaksanaan anggaran.  Kinerja 
manajer  publik  dinilai 
berdasarkan  berapa  yang 
berhasil dicapai  dikaitkan  dengan 
anggaran  yang  telah 
ditetapkan.  Anggaran merupakan
alat yang efektif untuk pengendalian dan penilaian kinerja. 
f.  Anggaran sebagai alat motivasi 
Anggaran  dapat 
digunakan  untuk  memotivasi 
manajer  dan  stafnya 
agar bekerja  secara  ekonomis, 
efektif  dan  efisien 
dalam  mencapai  target 
dan tujuan  organisasi  yang 
telah  ditetapkan.  Agar 
memotivasi  pegawai,  target anggaran  hendaknya 
jangan  terlalu  tinggi 
namun  juga  jangan 
terlalu  rendah sehingga terlalu
mudah untuk dicapai.
g.  Anggaran sebagai alat untuk menciptakan ruang
publik 
Anggaran  publik 
tidak  boleh  diabaikan 
oleh  kabinet,  birokrat 
dan DPR/DPRD.  Masyarakat,  LSM, 
perguruan  tinggi  dan 
berbagai  organisasi
kemasyarakatan.  Mereka  harus 
terlibat  dalam  proses 
penganggaran  publik. Kelompok  masyarakat 
yang  terorganisir  akan 
mencoba  mempengaruhi
anggaran  pemerintah  untuk 
kepentingan  mereka.  Kelompok 
lain  dari masyarakat  yang 
kurang  terorganisasi  akan 
mempercayakan  aspirasinya melalui
proses politik yang ada.
B.  JENIS PENGANGGARAN PADA SEKTOR PUBLIK 
1.  Jenis-jenis Anggaran Sektor Publik  
  Anggaran sektor publik dibagi menjadi dua,
yaitu: 
  a. 
Anggaran Operasional. 
  b. 
Anggaran Modal. 
a.  Anggaran operasional 
Anggaran  Operasional 
digunakan  untuk  merencanakan 
kebutuhan sehari-hari  dalam  menjalankan 
pemerintahan.  Pengeluaran  yang 
dapat dikategorikan dalam anggaran operasional adalah belanja rutin.
Belanja rutin adalah  pengeluaran  yang 
manfaatnya  hanya  untuk 
satu  tahun  anggaran 
dan tidak  menambah  aset 
atau  kekayaan  bagi 
pemerintah.  Secara  umum, pengeluaran  yang 
masuk  kategori  anggaran 
operasional  antara  lain 
Belanja 
Administrasi
Umum dan Belanja Operasi dan Pemeliharaan. 
b.  Anggaran modal/investasi 
Anggaran  modal 
menunjukkan  rencana  jangka 
panjang  dan pembelanjaan atas
aktiva tetap seperti gedung, peralatan, kendaraan, perabot, dan  sebagainya. 
Pengeluaran  modal  yang 
besar  biasanya  dilakukan 
dengan menggunakan  pinjaman.  Belanja 
Investasi/Modal  adalah  pengeluaran 
yang manfaatnya  cenderung  melebihi 
satu  tahun  anggaran 
dan  akan  menambah aset 
atau  kekayaan  pemerintah, 
dan  selanjutnya  akan 
menambah  anggaran rutin untuk
biaya operasional dan pemeliharaannya.
2.  Prinsip-prinsip Anggaran Sektor Publik 
  Prinsip-prinsip anggaran sektor publik
adalah: 
a.    Otorisasi
oleh legislatif 
Anggaran publik harus mendapatkan otorisasi dari
legislatif terlebih dahulu sebelum eksekutif dapat membelanjakan anggaran
tersebut. 
b.    Komprehensif
Anggaran 
tersebut  harus  menunjukkan 
semua  penerimaan  dan pengeluaran pemerintah. Oleh karena itu,
adanya dana non-budgeter pada 
dasarnya  menyalahi  prinsip 
anggaran  yang  bersifat komprehensif. 
c.    Keutuhan
Anggaran 
Semua 
penerimaan  dan  belanja 
pemerintah  harus  terhimpun 
dalam dana umum. 
d.    Nondiscretionary
Appropriation 
Jumlah  yang  disetujui 
oleh  legislatif  harus 
termanfaatkan  secara ekonomis,
efisien, dan efektif. 
e.    Periodik
Anggaran 
merupakan  suatu  proses 
periodik  yang  dapat 
bersifat tahunan ataupun multi tahunan. 
f.     Akurat
Estimasi 
anggaran  hendaknya  tidak 
memasukkan  cadangan  yang tersembunyi  yang 
dapat  dijadikan  sebagai 
kantong–kantong pemborosan 
dan  inefisiensi  anggaran 
serta  dapat  mengakibatkan munculnya underestimate
pendapatan dan pengeluaran. 
g.    Jelas
Anggaran 
hendaknya  sederhana,  dapat 
dipahami  masyarakat  dan tidak membingungkan.
STRUKTUR ANGGARAN DAN PROSES
PENGANGGARAN PADA SEKTOR PUBLIK
A.  STRUKTUR ANGGARAN SEKTOR PUBLIK 
Struktur
Anggaran mencerminkan pengelompokan komponen-komponen anggaran  berdasarkan 
suatu  kerangka  tertentu. 
Di  samping  mencerminkan sistem  penganggaran, 
pengelompokan  komponen-komponen  anggaran berdasarkan  suatu 
kerangka  tertentu  ini 
sangat  penting  artinya 
dalam memudahkan  proses  pengelolaan 
anggaran.  Berdasarkan  strukturnya, anggaran dapat dipisah menjadi:
anggaran terpilah (the divided budgeted) dan anggaran komprehensif (the
comprehensive budget). 
1.  Anggaran Terpilah 
Di
dalam anggaran terpilah, komponen anggaran dipisahkan secara tajam menjadi  anggaran 
rutin  dan  anggaran 
operasional/pembangunan.  Kriteria
dalam melakukan pemilahan itu adalah: 
a.  Jangka 
waktu  pelaksanaan  kegiatan. 
Barang  dan  Jasa 
yang  diperoleh dan  dikonsumsi 
di  dalam  satu 
periode  akuntansi  atau 
satu  tahun anggaran
diklasifikasikan sebagai anggaran rutin. 
b.  Kemungkinan suatu kegiatan/program untuk
mendatangkan penerimaan. 
Dalam
hal ini juga diharapkan agar  proyek
tersebut dapat dibiayai baik seluruhnya 
atau  sebagian  dari 
proyek  itu  sendiri. 
Kriteria  ini  sangat berguna  apabila 
dihubungkan  dengan  pendanaan 
dengan  pinjaman  luar negeri. 
Walaupun  terhadap  pinjaman 
luar  negeri  kita 
harus  membayar bunga,  namun 
beban  tersebut  akan 
menjadi  lebih  murah 
jika  hasil pinjaman  itu 
digunakan  untuk  membiayai 
proyek–proyek  yang menghasilkan
penerimaan di kemudian hari. 
c.  Jumlah 
uang  yang  digunakan. 
Merupakan  hal  yang 
wajar  untuk memasukkan  suatu 
kegiatan  yang  biayanya 
melampaui  suatu  jumlah tertentu  ke 
dalam  anggaran.  Pengeluaran 
Investasi  yang  kecil 
acapkali dikategorikan sebagai pengeluaran yang rutin karena akan menimbulkan
kesulitan pengadministrasiannya apabila dimasukkan ke dalam anggaran
pembangunan.
Anggaran
terpilah memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut. 
a.  Memisahkan 
antara  pengeluaran  rutin 
dan  belanja  investasi 
sehingga proses pertanggungjawaban dapat dilakukan dengan mudah 
b.  Alokasi 
penggunaan  pinjaman  dapat 
dimonitor  dengan  mudah. Penggunaan  pinjaman 
untuk  proyek–proyek  yang  menghasilkan
penerimaan  sektor  publik 
akan  membantu  pembayaran 
kembali  bunga dan pokok pinjaman
tersebut tepat pada waktunya. 
Adapun
kelemahannya adalah: 
a.    Sering  terjadi 
ketidakcocokan  antara  para 
perencana  dengan  para penyusun 
anggaran  dalam  menentukan 
pengeluaran  yang  masuk 
dalam kategori anggaran rutin dan anggaran operasional/pembangunan. 
b.    Pemisahan  anggaran 
rutin  dan  pembangunan 
sering  menimbulkan  salah anggapan:  investasi 
dianggap  sebagai  anggaran 
pembangunan, sedangkan 
anggaran  rutin  dianggap 
sebagai  bukan  anggaran pembangunan.  Yang 
akan  menimbulkan  kesan 
anggaran  pembangunan lebih
penting dari anggaran rutin. 
c.    Pemisahan  anggaran 
rutin  dan  pembangunan 
membuka  peluang dilakukannya
switching of funds. 
2.  Anggaran Komprehensif 
Anggaran  komprehensif 
adalah  suatu  anggaran 
tunggal  yang  mencakup aktivitas  pemerintah 
atau  sektor  publik 
secara  keseluruhan.  Dalam 
anggaran komprehensif ini, alokasi 
sumber dana dapat dilakukan secara lebih rasional yaitu  dengan 
cara  mengevaluasi  sumber 
dana  dan  penggunaannya 
secara keseluruhan.  Dengan  demikian 
kekurangan  anggaran  dapat 
diatasi  dengan baik. 
Dalam  praktik, 
anggaran  komprehensif  ini 
juga  memiliki  kekurangan 
antara
lain: 
a.    Anggaran  tambahan 
dan  perubahan  yang 
biasanya  digunakan  untuk mendukung  pengeluaran 
yang  tidak  terlihat 
pada  waktu  penyusunan anggaran  komprehensif, 
berpeluang  untuk  mengalokasikan  sejumlah dana 
guna  membiayai  perubahan 
kebijaksanaan  yang  belum 
mendapat persetujuan dari legislatif. 
b.    Kemungkinan
terjadinya anggaran yang berulang.
B. 
PROSES ANGGARAN SEKTOR PUBLIK 
Anggaran  Pendapatan 
dan  belanja  Negara/daerah 
(APBN/D)  yang
dipresentasikan  setiap  tahun 
oleh  eksekutif  memberi 
informasi  rinci  kepada DPR/DPRD  dan 
masyarakat  tentang  program–program  apa 
saja  yang direncanakan pemerintah
untuk meningkatkan kualitas kehidupan rakyat dan bagaimana  program 
itu  dibiayai.  Penyusunan 
dan  pelaksanaan  anggaran mempunyai empat tujuan, yaitu: 
1.    membantu  pemerintah 
mencapai  tujuan  fiskal 
dan  meningkatkan koordinasi antar
bagian dalam lingkungan pemerintah; 
2.    membantu  menciptakan 
efisiensi  dan  keadilan 
dalam  menyediakan barang dan jasa
publik melalui proses pemrioritasan; 
3.    memungkinkan
bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja; 
4.    meningkatkan
transparansi dan pertanggungjawaban kepada DPR/DPRD dan masyarakat luas. 
Faktor
Dominan yang terdapat dalam 
penganggaran: 
1.    tujuan
dan target yang hendak dicapai; 
2.    ketersediaan
sumber daya; 
3.    waktu
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target; 
4.    faktor-faktor  lain 
yang  mempengaruhi  anggaran, 
seperti  munculnya peraturan
pemerintah yang baru, fluktuasi pasar, keamanan, dan bencana alam.
1.  Prinsip-prinsip Pokok dalam Siklus Anggaran 
Sebelum
membahas lebih lanjut tentang siklus anggaran, perlu diketahui arti  penting 
dan  keterlibatan  pemerintah 
termasuk  pemda  dalam 
proses penganggaran.  Musgrave  seperti 
yang  dikutip  Coe 
(1998)  mengidentifikasi tiga
pertimbangan ekonomis mengapa pemerintah perlu terlibat dalam bisnis pengadaan
barang dan jasa bagi masyarakat. Ketiga pertimbangan itu: 
a.  stabilisasi ekonomi; 
b.  redistribusi pendapatan; 
c.  alokasi sumber daya.
Prinsip-prinsip  pokok 
siklus  anggaran  perlu 
diketahui  dan  dikuasai dengan baik oleh penyelenggara
pemerintahan. Pada dasarnya prinsip-prinsip dan 
mekanisme  penganggaran  relatif 
tidak  berbeda  dengan 
swasta.  Siklus anggaran meliputi
empat tahap, yaitu: 
a.  tahap persiapan anggaran (preparation); 
b.  tahap ratifikasi (ratification); 
c.  tahap implementasi; 
d.  tahap pelaporan dan evaluasi.
PENDEKATAN DALAM PENGANGGARAN SEKTOR
PUBLIK 
A.  PENDEKATAN DALAM PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK 
Sistem  Anggaran 
sektor  publik  dalam 
perkembangannya  telah  menjadi instrumen kebijakan multifungsi yang
digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan 
organisasi.  Hal  tersebut 
terutama  tercermin  pada 
komposisi  dan besarnya  anggaran 
yang  secara  langsung 
merefleksikan  arah  dan 
tujuan pelayanan  masyarakat  yang 
diharapkan.  Anggaran  sebagai 
alat  perencanaan kegiatan  publik 
yang  dinyatakan  dalam 
satuan  moneter  sekaligus 
dapat 
digunakan  sebagai 
alat  pengendalian.  Agar 
fungsi  perencanaan  dan pengawasan  dapat 
berjalan  dengan  baik 
maka  sistem  anggaran 
atas penerimaan dan pengeluaran harus dilakukan dengan cermat dan sistematis.
Secara  garis 
besar  terdapat  dua 
pendekatan  utama  penganggaran 
yang memiliki perbedaan mendasar yakni: 
1.   Anggaran Tradisional/Konvensional. 
2.  Pendekatan New Public Management (NPM). 
1.  Anggaran Tradisional 
Anggaran
Tradisional merupakan pendekatan yang banyak digunakan di negara berkembang
dewasa ini. Ciri utama dalam pendekatan ini, yaitu: 
a.  cara 
penyusunan  anggaran  yang 
didasarkan  atas  pendekatan incrementalism; 
b.  struktur dan susunan anggaran yang bersifat
line-item; 
c.  sentralistis; 
d.  spesifikasi; 
e.  tahunan;
f.  menggunakan prinsip anggaran bruto.
B. 
PERUBAHAN TEKNIK PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK 
Reformasi  sektor 
publik  yang  salah 
satunya  ditandainya  dengan munculnya  era 
New  nublic  Management 
telah  mendorong  usaha 
untuk mengembangkan 
pendekatan  yang  lebih 
sistematis  dalam  perencanaan anggaran  sektor 
publik.  Seiring  dengan 
perkembangan  tersebut,  muncul beberapa  teknik 
penganggaran  sektor  publik, 
misalnya  teknik  anggaran kinerja  (Performance 
Budgetings),  Zero  Basic 
Budgeting  (ZBB),  dan Planning Programming and Budgeting System
(PPBS) Pendekatan  baru  dalam 
sistem  anggaran  publik 
tersebut  cenderung memiliki
karakteristik umum sebagai berikut. 
1.  Komprehensif/komparatif. 
2.  Terintegrasi dan lintas departemen. 
3.  Proses pengambilan keputusan yang rasional. 
4.  Berjangka panjang. 
5.  Spesifikasi tujuan dan prioritas. 
6.  Analisis total cost dan benefit (termasuk
opportunity cost). 
7.  Berorientasi input, output, outcome, bukan
hanya input saja. 
8.  Adanya pengawasan kinerja.
Materi Inisiasi 4
PENILAIAN INVESTASI DAN PENGUKURAN
KINERJA SEKTOR PUBLIK
I.    Investasi
Pada Sektor Publik
Analisis
investasi berhubungan erat dengan penganggaran funsional, alokasi sumber daya,
dan praktek manajemen keuangan sector publik. 
Dalam
prakteknya terdapat permasalahan yang sulit diselesaikan diantaranya :
- Memastikan bahwa program investasi publik merupakan yang komprehensif.
 - Memperkirakan pengeluaran yang dibutuhkan di masa yang akan datang.
 - Mengevaluasi relevansi proyek-proyek yang ada,
 - Mengembangkan analisis dan perencanaan untuk mengeluarkan investasi dan pengeluaran rutin.
 
Penentuan
kebutuhan investasi public berkaitan dengan jumlah anggaran yang akan
diterapkan bagi masing-masing unit organisasi.
Ada
beberapa cara menggolongkan usulan investasi :
- Investasi penggantian
 - Investasi penambahan kapasitas
 - Investasi baru
 
Faktor-faktor
yang harus dipertimbangkan dalam analisis public yaitu :
1.   
Tingkat
diskonto yang digunakan
Tingkat
diskonto merefleksikan tingkat keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek
dengan tingkat resiko tertentu.
Pada
sector swasta terdapat dua sumber pendanaan, yaitu pendanaan modal (equity finance) dan pembiayaan utang (debt finance). Keuntungan yang diperoleh
para kreditor sebagai pemberi utang, berupa pembayaran bunga utang, sedangkan
investor memperoleh keuntungan berupa dividen dan gain atas saham yang dimilikinya.
2.   
Inflasi
Penilaian
investasi harus memperhitungkan perkiraan tingkat inflasi. Semakin tingkat
inflasi, semakin rendah nilai riil keuntungan di masa depan yang diharapkan
sehingga semakin tinggi tingkat keuntungan yang diisyaratkan.
3.   
Resiko
dan ketidakpastian
Requiredrate of return akam makin tinggi jika resiko
investasi naik. Ketidakpastian ekonomi dan hukum, kekacauan social-politik,
tidak adanya jaminan keamanan, dan kebijakan yang tidak konsisten dapat
meningkatkan resiko investasi.
4.   
Capital
Retioning
Capital rationing adalah keadaan ketika organisasi
menghadappi masalah ketersediaan dana untuk melakukan pengeluaran investasi. 
II.   Pengukuran
Kinerja
Kinerja
diartikan sebagai sebuah gambaran pencapaian pelaksanaan kegiatan / program
dalam mewujudkan tujuan organisasi. Kinerja merupakan prestasi yang dicapai
pada periode tertentu. Keberhasilan / kegagalan suatu organisasi dapat dilihat
dari aktivitas organisasi tersebut, oleh karenanya  setiap aktivitas harus tercatat dan terukur.
Maksud
pengukuran kinerja sektor publik untuk memenuhi tiga maksud, yaitu : 
Ø 
Membantu
memperbaiki kinerja pemerintahan 
Ø 
Pengalokasian
sumber daya dan pembuatan keputusan, dan
Ø 
Mewujudkan
pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi kelembagaan.  
Kinerja
memiliki indikator yang berupa ukuran yang bersifat kualitaitif dan kuantitatif
yang menggambarkan pencapaian  suatu
sasaran. Indikator kinerja merupakan suatu bentuk keterukuran dan bentuk
pertanggungjawaban atas aktivitas yang dilakukan oleh organisasi. Indikator
Kinerja antara lain :
a.   
Inputs,
merupakan seluruh sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
b.   
Outputs,
merupakan produk (fisik/non fisik) yang dicapai dengan adanya pelaksanaan
program.
c.   
Outcomes,
mencerminkan wujud pencapaian sasaran untuk jangka waktu yang lebih panjang.
d.   
Benefits,
merupakan manfaat dari pelaksanaan kegiatan, dan biasanya terkait dengan tujuan
jangka panjang / tujuan akhir.
e.   
Impacts,
merupakan pengaruh yang ditimbulkan.
Beberapa
Aspek Pengukuran Kinerja :
1.   
Aspek
Finansial
       Memberikan penilaian terhadap target
keuangan yang telah dicapai berdasarkan program.
2.   
Kepuasan
Pelanggan
       Memberikan penilaian terhadap segmen
pasar dan tuntutan kebutuhan yang dilayani oleh organisasi.
3.   
Operasi
dan Bisnis Internal
Memberikan penilaian atas gambaran
proses yang harus dbangun dalam melayani customer dan target yang ditetapkan.
4.   
Kepuasan
Pegawai
Memberikan penilaian atas kontribusi
dari masing-masing personel / pegawai dalam mencapai target (misalnya kompetisi
dalam menciptakan inovasi) sekaligus menilai dampak yang dihasilkan oleh
program (misal: terciptanya lingkungan kerja yang harmonis)
5.   
Kepuasan
Komunitas dan Shareholders/Stakeholders
       Memberikan penilaian yang mengakomodasi
kepuasan pihak-pihak yang berkepentingan.
6.   
Waktu
       Memberikan penilain atas ukuran waktu
yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran.
Pertimbangan
dalam pengukuran Kinerja:
1.   
Adanya
komitmen untuk mengukur kinerja dan melaksanakannya sesegera mungkin.
2.   
Pengukuran
kinerja yang dilakukan diperlakukan sebagai proses yang berkelanjutan yang akan
selalu melalui proses evaluasi & koreksi.
3.   
Penyesuaian
pengukuran kinerja berdasarkankarakter organisasi.
Selamat
belajar…..
AKUNTANSI
DANA PROYEK MODAL
Capital
Project Fund adalah
dana yang digunakan oleh unit pemerintah sebagai sumber keuangan dalam
memperoleh aktiva tetap yang sifatnya tidak rutin.  Sumber Keuangan dana ini antara lain, general
bond, bantuan dari unit pemerintah lain, operating transfer dari
dana lain, dan pendapatan investasi. Pendapatan Obligasi seringkali dipilih
sebagai sumber pendapatan karena jumlah yang diperoleh besar, syarat-syarat
yang diajukan dapat menguntungkan pihak pemerintah, periode yang panjang
sehingga memudahkan proses pelunasan.
•         
Akuntansi
yang digunakan  dalam dana proyek modal
berbasis akrual modifikasi.
•         
Basis
akrual yand dimaksud
adalah pengakuan pendapatan adalah pada saat tersedia (aktiva lancar &
klaim atas aktiva tersebut), dan terukur.
•         
Pengakuan
belanja adalah pada saat barang dan jasa diterima atau pada saat hutang timbul.
•         
Capital
Project Fund
hanya sebatas mempertanggungjawabkan pengumpulan sumber-sumber keuangan untuk
memperoleh aktiva tetap. Baik aktiva tetap yang telah diperoleh maupun Hutang jangka
panjang yang digunakan untuk membiayai aktiva tetap tidak dipertanggungjawabkan
dalam Capital Project Fun. Aktiva tetap masuk ke dalam akun
Aktiva Tetap Umum, sedangkan hutang jangka panjang masuk ke dalam akun hutang
Jangka Panjang Umum.
Alasan Hutang
Obligasi tidak dicatat sebagai Hutang pada Dana proyek Modal:
•         
Dana
Proyek Modal berfokus pada aktivitas pengeluaran dan mencatat sumber keuangan
untuk memperoleh aktiva tetap.
•         
Dana
Pelunasan Hutang digunakan untuk mencatat pelunasan pokok dan bunga hutang. 
Secura garis
besar pencatatan anggaran Dana Proyek Modal antara lain :
•         
Taksiran
Pendapatan:
•         
Estimated
Revenue (Dr), Estimated other finance source (Dr), Appropriasi (cr)
•         
Pendapatan
dari bantuan pemerintah pusat:
•         
Due
from central government (Dr), Revenue-central Government grant (Cr)
•         
Selisih
Taksiran Penerimaan dan Appropriasi: unserved fund balance 
•         
Perjanjian
antara pemerintah dan kortraktor dijurnal:
•         
Encumbrance
(Dr), Cadangan Encumbrance (Cr) 
Akuntansi Dana Proyek Modal, Akuntansi Dana Dan Pelunasan Hutang
Akun Aktiva Tetap dan Hutang Jangka Panjang
Akun Aktiva Tetap dan Hutang Jangka Panjang
v  Aktivitas
Dana Proyek Modal
v  Jurnal
Umum Dana Proyek Modal
v  Aktivitas
Dana Pelunasan Hutang
v  Jurnal Umum Dana
Pelunasan Hutang
v  Hubungan
Dana Pelunasan Hutang dengan Dana Lain
Aktivitas Dana Proyek Modal
p  Definisi
Dana Proyek Modal dan Syaratnya
p  Sumber
Keuangan Dana
Proyek Modal
p  Siklus
Dana 
p  Akuntansi
Dana Proyek Modal
Jurnal Umum Dana Proyek Modal
p  Prosedur
Pencatatan Anggaran Dana Proyek Modal
p  Prosedur
Pencatatan Encumbrance, Belanja, dan Pendapatan Investasi
Aktivitas Dana Pelunasan Hutang
p  Definisi
Dana Pelunasan Hutang
p  Sumber
Keuangan & Aktivitas Investasi
p  Registration
dan Fiscal Agent
p  Akuntansi
Dana pelunasan hutang
Jurnal
Umum Dana Pelunasan Hutang
p  Prosedur
Pencatatan Anggaran
p  Jurnal
Pendapatan, Belanja,dan Hutang
Hubungan Dana Pelunasan Hutang dengan Dana Lain
p  Hubungan
Dana Pelunasan Hutang dengan; Dana umum, Dana Pendapatan Khusus, Dana Proyek Modal dan Kelompok Akun
Hutang Jangka Panjang Umum



1 komentar:
KABAR BAIK!!!
Nama saya Mia.S. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan putus asa, saya telah scammed oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 JUTA) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dengan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah saya diterapkan untuk dikirim langsung ke rekening saya tanpa penundaan. Karena aku berjanji padanya bahwa aku akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman dalam bentuk apapun, silahkan hubungi dia melalui emailnya: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya ladymia383@gmail.com dan miss Sety yang saya diperkenalkan dan diberitahu tentang Ibu Cynthia dia juga mendapat pinjaman dari Ibu Cynthia baru Anda juga dapat menghubungi dia melalui email nya: arissetymin@gmail.com Sekarang, semua yang saya lakukan adalah mencoba untuk bertemu dengan pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening bulanan.
Posting Komentar