
Konsep Dasar Penyusunan Anggaran 
(sumber: Anggaran Perusahaan Prinsip, Mekanisme  dan Teknik penyusunannya oleh Gunawan
Adisaputro dan Penganggaran Perusahaan oleh M. Nafarin)
1. Perencnaan dan Penganggaran Perusahaan
    Salah satu fungsi dari
manajemen adalah perencanaan (planning). Perencanaan merupakan tindakan yang
dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan
pada waktu yang akan datang dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan
berarti menentukan sebelumnya kegiatan yang mungkin dapat dilakukan dan
bagaimana cara melakukannya. Perencanaan merupakan upaya tindakan berhati-hati
sebelum melakukan sesuatu agar apa yang dilakukan dapat berhasil dengan baik.
Tujuan utama perencanaan
adalah untuk memberikan proses umpan maju 
(feedforward) agar dapat memberikan petunjuk kepada setiap manajer dalam
pengambilan keputusan operasional sehari-hari. 
Jadi rencana meliputi:
tujuan, kebijaksanaan, peraturan, metode, strategi, standar, program, prosedur,
dan anggaran (M. Nafarin)
a. Tujuan, terbagi
menjadi dua yaitu tujuan secara umum dan tujuan khusus.
    Tujuan umum (goal) adalah tujuan yang
menyatakan secara luas keadaan diwaktu yang 
    akan datang dan hasil akhir dari aktivitas
perusahaan dalam jangka panjang.
    Tujuan khusus (target) adalah tujuan yang
melukiskan ruang lingkup yang jelas serta 
    memberikan arah kepada usaha-usaha yang
dilakukan dalam jangka pendek.
b. Kebijaksanaan dan
peraturan
    Peraturan (rules) adalah suatu petunjuk,
perintah, larangan, penghargaan, sanksi, dan 
    kewajiban dalam pelaksanaan pekerjaan.
    Kebijaksanaan (policy) adalah petunjuk
menyeluruh secara verbal, tertulis atau yang 
    diimplikasikan yang menetapkan batas-batas
umum serta arah tindakan yang akan  
    dilaksanakan. Kebijaksanaan merupakan
bimbingan berpikir bagi para bawahan dalam 
    upaya mencapai tujuan.  
c. Metode dan standar
    Metode adalah suatu cara yang ditetapkan
untuk melaksanakan suatu tugas tertentu.
    Standar merupakan suatu kesatuan pengukuran
yang ditetapkan sebagai suatu patokan 
    dalam pelaksanaan pekerjaan.
d. Strategi
    Strategi merupakan cara mencapai tujuan
yang harus diikuti oleh setiap bagian dalam 
    perusahaan.
e. Program
Program menggariskan
tindakan-tindakan yang akan dilakukan, oleh pihak mana,   bilamana dan di mana. Ditetapkan juga
asumsi-asumsi, komitmen-komitmen, dan bidang-bidang yang 
   akan dipengaruhi.
f. Prosedur
   Prosedur merupakan suatu urut-urutan seri
tugas yang saling berhubungan yang diadakan 
   untuk menjamin pelaksanaan yang seragam. 
Apa itu Anggaran?
    Anggaran perusahaan
adalah rencana tentang kegiatan perusahaan (Gunawan A). Rencana ini mencakup
berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi
satu sama lain dalam jangka waktu tertentu untuk dimasa yang akan datang. 
    Anggaran (budget) adalah suatu rencana
keuangan periodic yang disusun berdasarkan program-program yang telah disahkan
(M Nafarin). Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu
organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam
satuan uang untuk jangka waktu tertentu.
Anggaran merupakan alat
manajemen dalam mencapai tujuan. Jadi anggaran bukan tujuan dan tidak dapat
menngantikan manajemen.
Untuk mencapai tingkat
efisiensi tertentu dan seterusnya menghasilkan keuntungan yang diharapkan,
perusahaan melaksanakan kegiatan-kegiatan fungsional di bidang pemasaran,
operasi/produksi, keuangan dan manajemen operasional. Masing-masing bidang ini
merupakan kegiatan yang menuntut spesialisasi tersendiri dengan programnya
masing-masing. Bilamana masing-masing bidang membuat dan menentukan programnya
sendiri terlepas dari program dan kegiatan bidang yang lain, maka besar sekali
kemungkinannya program-program ini bukannya saling membantu  dan melengkapi untuk mencapai sasaran bersama
yakni terwujudnya sebuah keuntungan, melainkan satu sama lain dapat saling
bertentangan. Untuk mencegah hal tersebut diperlukan suatu mekanisme suatu
perencanaan dan pengendalian yang terpadu (integrated) yang kemudian kita kenal
dengan istilah anggaran perusahaan (business budget)
Pada dasarnya dalam
anggaran (budget) terdapat empat unsur, yaitu:
-         
Perencanaan
-         
Kegiatan
-         
Kesatuan
-         
Waktu
Dalam penyusunan
anggaran perlu dipertimbangkan berbagai factor, yaitu:
a.      
Pengetahuan tentang tujuan dan kebijaksanaan umum
perusahaan
b.      Data-data waktu yang lalu
c.       Kemungkinan perkembangan kondisi
ekonomi
d.     
Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan
gerak-gerik pesaing
e.       Kemungkinan adanya perubahan
kebijaksanaan pemerintah
f.       Penelitian untuk pengembangan
perusahaan.  
2. Fungsi dan Macam
Anggaran
Fungsi anggaran sebagai alat manajemen yang juga
digunakan sebagai dasar fungsi 
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
Macam-macam anggaran
Anggaran dapat
dikelompokkan dalam beberapa sudut pandangaan (M. Nafarin), seperti:
a. Menurut dasar
penyusunan, anggaran terdiri dari: anggaran variabel dan anggaran tetap
b. Menurut cara
penyusunan, anggaran terdiri dari: anggaran periodic dan anggaran kontinu
c. Menurut jangka waktu,
anggaran berupa: anggaran jangka pendek dan jangka panjang
d. Menurut bidangnya,
anggaran berupa anggaran operasional dan anggaran keuangan
e. Menurut kemampuan
menyusun, anggaran berupa anggaran komprehensif dan parsial, dan
f. Menurut fungsinya,
anggaran berupa aproperation budget dan performance budget.
Anggaran sebagai pendekatan sistem!
 Anggaran dapat dianggap sebagai system yang
memiliki kekhususan tersendiri atau sebagai suatu sub-sistem yang memerlukan
hubungan (interface) dengan sub-sistem lain yang ada dalam perusahaan
tersebut.Hal ini dapat dianalogikan dengan manusia sebagai makhluk biologis
yang berbudaya.
Anggaran juga dapat
dianggap sebagai sistem yang otonom karena mempunyai sasaran serta cara-cara
kerja tersendiri yang merupakan satu kebulatan dan yang berbeda dengan sasaran
serta cara kerja sistem lain yang ada dalam perusahaan, tetapi sekaligus juga
dapat dianggap sebagai sub-sistem, yakni bagian dari sistem lain yang lebih
besar. Oleh karenanya  anggaran bukanlah
satu-satunya alat perencana dan pengendali yang ada yang diperlukan oleh  perusahaan untuk dapat berfungsi secara
mantap.
Skema anggaran sebagai
sistem:
 
                                                            INTI
SISTEM
  | 
 
                                          SUB-SISTEM
PENUNJANG
  | 
  
  | 
  
  | 
  
  | 
  
  | 
 
                                       SUB-SISTEM
LINGKUNGAN
  | 
  
  | 
  
  | 
  
  | 
 |||||||||
Anggaran Komprehensif
Dalam membuat anggaran
yang baik seharusnya bersifat menyeluruh yaitu mencakup semua kegiatan yang ada
dalam perusahaan, sehingga fungsi-fungsi penganggaran (yakni: pedoman kerja,
alat pengkoordinasian kerja dan alat pengawasan kerja) benar-benar dapat
berjalan dengan baik pula. Anggaran yang lengkap dan menyeluruh semacam ini
sering disebut sebagai anggaran komprehensif (comprehensive
budget)
Secara garis besar, isi
dari anggaran komprehensif meliputi:
-         
Anggaran penaksiran: - anggaran operasional: -
sektor penghasilan
                                                                                
- sector biaya
-         
 
                                          - anggaran keuangan: -
keadaan aktiva  (harta)
                                                                             
- keadaan
utang
                                                                             
- keadaan modal sendiri
-         
Anggaran variable:
-         
Analisis statistika dan matematika
-         
Laporan anggaran.
Kuis :
Coba jelaskan perbedaan antara anggaran
perusahaan dengan penganggaran perusahaan?
Setelah Anda membaca topik di atas dan
menjawab kuis, kami sangat menunggu komentar Anda! Dalam hal ini dengan
komentar Anda berarti ada interaksi positif antara tutor dengan mahasiswa,
sehingga program tutorial melalui elektonik dapat terwujud dengan baik.   
Jawab :
Perbedaan antara anggaran perusahaan dengan
penganggaran perusahaan?
- Anggaran Perusahaan : rencana tentang kegiatan perusahaan, rencana ini mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain dalam jangka waktu tertentu untuk dimasa yang akan datang.
 - Penganggaran Perusahaan : proses penyusunan tentang rencana suatu kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu untuk masa yang akan datang.
 

ANGGARAN PENJUALAN
  (sumber  Buku
Anggaran Perusahaan: Prinsip, Mekanisme dan Teknik penyusunan  oleh Gunawan Adisaputro)
Dengan data histories
penjualan sebelumnya di bawah ini, yaitu:
1.      Penjualan terigu
Tahun 
 | 
  
Penjualan
  (ton) 
 | 
 
1997 
1998 
1999 
2000 
2001 
2002 
2003 
 | 
  
258 
268 
290 
346 
312 
326 
382 
 | 
 
2. Penjualan keramik
Tahun 
 | 
  
Penjualan
   
 | 
 
1996 
1997 
1998 
1999 
2000 
2001 
2002 
2003 
 | 
  
1280 
1350 
1420 
1550 
1690 
1860 
1950 
2270 
 | 
 
Dari dua data di atas,
buatlah: 1.  Peramalan penjualan
untuk tahun 2004 s/d 2007
                                                 2.  Buatkan grafik masing-masing data.
Apabila anggaran produksi memang betul-betul
disusun dengan baik, maka anggaran inipun dapat berfungsi sebagai alat
pengkoordinasian. Anggaran produksi mengkoordinasikan berapa jumlah yang akan
diprodusir dengan keadaan keuangan, keadaan permodalan, perkembangan produk dan
tingkat penjualan. Selanjutnya anggaran produksi dapat pula dipakai sebagai alat
pengawasan. Pengawasan produksi meliputi pengawasan kualitas, kuantitas, dan
tentu saja pengawasan biaya.
Jawab :
1.      Penjualan terigu
a.       Peramalan Penjualan Terigu

b.     
Grafik Penjualan Terigu

2. Penjualan keramik
            a.
Peramalan Penjualan Keramik

b.      Grafik Penjualan Keramik


ANGGARAN PRODUKSI
(sumber 
Buku Anggaran Perusahaan: Prinsip, Mekanisme dan Teknik penyusunan oleh
Gunawan Adisaputro dan Penganggaran Perusahaan oleh M. Nafarin)
Setelah tingkat penjualan direncanakan, maka
langkah selanjutnya adalah penyusunan anggaran produksi. Anggaran produksi
dalam arti luas berupa penjabaran dari rencana penjualan menjadi rencana
produksi.  Karena itu jelas bahwa rencana
produksi yang demikian meliputi perencanaan tentang jumlah produksi, kebutuhan
persediaan, material, tenaga kerja dan kapasitas produksi. Anggaran produksi
dalam arti sempit juga disebut anggaran jumlah yang harus diproduksi adalah
suatu perencanaan tingkat atau volume produk yang harus diprodusir oleh
perusahaan agar sesuai dengan volume atau tingkat penjualan yang telah
direncanakan.
Penyusunan Anggaran Produksi 
Anggaran produksi dibuat berdasarkan anggaran
penjualan dan anggaran persediaan. Bila persediaan barang jadi awal sama dengan
akhir, maka unit barang jadi yang diproduksi sama dengan penjualan dalam unit.
Bila persediaan barang jadi awal sama dengan akhir
dan persediaan barang dalam proses awal sama dengan akhir, maka produk masuk
proses produksi sama dengan penjualan dalam unit.
Penyusunan anggaran produksi dapat disusun dengan
tiga cara (M. Nafarin) yiatu:
-         
mengutamakan stabilitas
produksi
-         
mengutamakan stabilitas
persediaan
-         
campuran
antara stabilitas produksi dan persediaan.
Perencanaan produksi mencakup masalah-masalah yang
bersangkutan dengan penentuan:
-         
tingkat produksi
-         
kebutuhan fasilitas-fasilitas
produksi
-         
tingkat persediaan barang.
Tujuan penyusunan anggaran produksi, antara lain:
-         
Menunjang
kegiatan penjualan sehingga barang dapat disediakan sesuai dengan yang telah
direncanakan
-         
Menjaga tingkat persediaan yang
memadai
-         
Mengatur produksi sedemikian
rupa sehingga biaya-biaya produksi yang ditanggung akan seminimal mungkin
Anggaran produksi sebagai alat
perencanaan, pengkoordinasian dan pengawasan
Anggaran produksi disusun berdasarkan pada
anggaran penjualan yang telah disusun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa
semua hal yang berhubungan dengan produski, seperti kebutuhan bahan mentah,
kebutuhan tenaga kerja, kapasitas mesin-mesin, penambahan modal dan
kebijaksanaan persediaan, diselaraskan dengan kemampuan menjual. Jelaslah bahwa
anggaran produksi mempunyai fungsi sebagai alat perencanaan. Apabila anggaran
produksi memang betul-betul disusun dengan baik, maka anggaran inipun dapat
berfungsi sebagai alat pengkoordinasian. Anggaran produksi mengkoordinasikan
berapa jumlah yang akan diprodusir dengan keadaan keuangan, keadaan permodalan,
perkembangan produk dan tingkat penjualan. Selanjutnya anggaran produksi dapat
pula dipakai sebagai alat pengawasan. Pengawasan produksi meliputi pengawasan
kualitas, kuantitas, dan tentu saja pengawasan biaya. 

  ANGGARAN BIAYA KOMERSIAL
(sumber 
Buku Anggaran Perusahaan: Prinsip, Mekanisme dan Teknik penyusunan oleh
Gunawan Adisaputro)
Biaya komersial adalah biaya yang ditanggung oleh
perusahaan untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan penunjang berupa kegiatan
pemasaran dan kegiatan produksi. Secara garis besar biaya komersial dapat
dibedakan menjadi dua kelompok biaya, yaitu biaya administrasi dan biaya
pemasaran.
Anggaran biaya administrasi adalah anggaran yang merencanakan secara
lebih terperinci tentang biaya-biaya yang terjadi serta terdapat di dalam
lingkungan bagian administrasi perusahaan. 
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam
rangka menyusun anggaran biaya administrasi, antara alin:
-         
anggaran
penjualan, anggaran unit yang diproduksikan, berbagai standar biaya-biaya
administrasi yang telah ditetapkan oleh perusahaan yang dihimpun serta
dikumpulkan dalam anggaran variable
-         
sistem
pembayaran upah/gaji yang dipergunakan oleh perusahaan
-         
metode
depresiasi yang dipergunakan perusahaan.
Angggaran biaya pemasaran adalah anggaran yang merencanakan secara
lebih terperinci tentang biaya-biaya yang terjadi serta terdapat di dalam
lingkungan bagian pemasaran perusahaan. 
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam
rangka menyusun anggaran biaya pemasaran, antara lain:
-         
anggaran penjualan
-         
sistem pembayaran upah
-         
metode depresiasi
-         
metode alokasi biaya
Pertanyaan : Coba Anda jelaskan perbedaan prinsipil yang dapat anda
ketahui tentang biaya administrasi dan biaya pemasaran?  
STANDAR BIAYA TIDAK LANGSUNG
(sumber 
Buku Anggaran Perusahaan: Prinsip, Mekanisme dan Teknik penyusunan oleh
Gunawan Adisaputro)
Pada topik ke 6 ini akan membahas standar biaya
tidak langsung. Adapun topik didalamnya yang akan dibahas lebih lanjut adalah
mengenai anggaran variabel dan penentuan standar biaya. Coba Anda simak
baik-baik dan perhatikan yang bertuliskan tebal kemudian renungkan isi materi
di bawah ini.
1.  Anggaran Variabel
Anggaran variabel (variable budget) merupakan kumpulan dari
berbagai standar biaya-biaya tidak langsung sesuatu perusahaan. Seperti biaya
pabrik tidak langsung, biaya administrasi, dan biaya pemasaran.
Sedangkan standar biaya itu sendiri dapat
diartikan sebagai suatu angka yang menunjukkan berapa besar sesuatu biaya akan
berubah, sebagai akibat terjadinya perubahan aktivitas perusahaan. 
Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun terjadi
perubahan aktivitas perusahaan.
Biaya tetap mempunyai dua ciri utama, yaitu:
- Jika perusahaan tidak mengadakan aktivitas (aktivitas = 0) maka biaya ini tidak ikut mejadi 0, melainkan menunjukkan sejumlah angka (biaya) tertentu
 - Jika perusahaan meningkatkan atau menurunkan aktivitas, maka biaya ini tidak ikut meningkat atau menurun, melainkan tetap sama besarnya.
 
Biaya variabel adalah biaya yang berubah sesuai dengan perubahan
aktivitas perusahaan.
Biaya variabel mempunyai dua ciri utama, yaitu:
- Jika perusahaan tidak mengadakan aktivitas (aktivitas = 0), maka biaya ini akan ikut menjadi nol
 - Jika perusahaanmeningkatkan/menurunkan aktivitas, maka biaya ini akan ikut meningkat/menurun.
 
Dalam kaitannya dengan ikut meningkat atau
menurun, jenis baiaya variabel terbagi menjadi tiga, yaitu:
1) 
Biaya variabel proporsional adalah biaya variabel yang berubah secara
sebanding  
     
dengan perubahan aktivitas perusahaan
2)      Biaya variabel degresif adalah biaya
variabel yang berubah secara kurang dari sebanding dengan perubahan aktivitas
perusahaan.
3)      Biaya variabel progresif adalah biaya
variabel yang berubah secara lebih dari sebanding dengan perubahan aktivitas
perusahaan.
Biaya semi variabel (semi tetap) adalah biaya yang sebagian bersifat
tetap, artinya tidak berubah meskipun terjadi perubahan aktivitas perusahaan,
dan sebagian lagi bersifat variabel, artinya akan berubah sesuai dengan
perubahan aktivitas perusahaan.
Biaya semi variabel menurut jenisnya dapat menjadi
tiga , yaitu:
1)     
Biaya semi variabel
proporsional
2)     
Biaya semi variabel degresif
3)     
Biaya semi variabel progresif.
Secara umum, anggaran variabel memiliki kegunaan pokok,
yaitu: sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja dan sebagai
alat pengawasan (evaluasi) kerja yang membantu manajer dalam memimpin
perusahaan.
Secara khusus, anggaran variabel berguna sebagai dasar untuk
menyusun anggaran biaya pabrik tidak langsung, anggaran biaya administrasi, dan
anggaran biaya pemasaran. 
1.     Penentuan Standar Biaya
Standar biaya adalah suatu angka yang menunjukkan
berapa besar sesuatu biaya akan berubah, sebagai akibat terjadinya perubahan
aktivitas perusahaan. Standar biaya menunjukkan tingkat kepekaan biaya terhadap
aktivitas perusahaan.
Penentuan angka-angka standar dapat didasarkan data
histories, artinya penentuan standar biaya dengan mendasarkan diri pada
data dan pengalaman-pengalaman di waktu-waktu yang lalu. 
Penentuan angka-angka standar juga dapat
didasarkan pada hasil penelitian khusus, yaitu penentuan standar biaya
dengan mendasarkan diri pada data dan pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari
suatu penelitian yang secara khusus diadakan dalam rangka menentukan standar
biaya tersebut.
Besar kecilnya standar biaya dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu:
- biaya tetap besar kecilnya ditentukan oleh variabel waktu,
 - biaya variabel besar kecilnya ditentukan oleh besar kecilnya volume kegiatan
 - biaya semi variabel besar kecilnya ditentukan berdasar sesuatu peraturan tertentu
 
Setelah mempelajari materi di atas, diharapakan Anda mampu menjawab
pertanyaan berikut ini:
1.      Jelaskan faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan perusahaan dalam rangka menyusun anggaran variabel!
2.      Berikan penjelasan beserta contohnya dari
ciri-ciri standar biaya yang termasuk dalam kelompok biaya tetap, kelompok
biaya variabel, dan kelompok biaya semi variabel!
ANGGARAN UTANG-PIUTANG
(sumber : Buku Anggaran
Perusahaan: Prinsip, Mekanisme dan Teknik penyusunan oleh Gunawan Adisaputro)
Pada topik ke 7 ini akan membahas anggaran
utang-piutang. Adapun topik didalamnya yang akan dibahas lebih lanjut adalah
mengenai anggaran piutang dan anggaran utang Coba Anda simak baik-baik dan
perhatikan yang bertuliskan tebal kemudian renungkan isi materi di bawah ini.
1. Anggaran Piutang
Anggaran piutang adalah
anggaran yang merencanakan  secara lebih
terperinci tentang jumlah piutang perusahaan, beserta perubahannya dari waktu
ke waktu selama periode tertentu yang akan datang.
Secara umum, semua
anggaran termasuk anggaran piutang mempunyai tiga keguanaan pokok yaitu:
sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja dan sebagai alat
pengawasan (evaluasi) kerja yang membantu manajer dalam mengambil kebijakan
perusahaan.
Secara khusus,
anggaran piutang berguna sebagai dasar untuk menyusun anggaran kas, karena
hasil penagihan-penagihan piutang tersebut akan merupakan pemasukan kas.
Faktor-faktor penting yang mempengaruhi penyusunan anggaran piutang, antara
lain:
§  Rencana penjualan yang dituangkan dalam
anggaran penjualan
§  Kondisi persaingan
§  Posisi perusahaan dalam persaingan
§  Syarat pembayaran (term of payment) yang ditawarkan kepada
para calon pembeli
§  Kebijaksanaan perusahaan dalam penagihan
piutang-piutangnya.
2.
Anggaran Utang
Anggaran utang adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah utang perusahaan, beserta perubahannya dari waktu ke waktu selama periode tertentu yang akan datang.
Secara umum, semua anggaran termasuk anggaran utang mempunyai tiga kegunaan
pokok, yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja dan
sebagai alat pengawasan (evaluasi) kerja yang membantu manajer dalam mengambil
kebijakan perusahaan.
Secara khusus, anggaran utang berguna sebagai dasar untuk menyusun anggaran
kas, karena pembayaran utang memerlukan pengeluaran kas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran utang, antara lain:
§  Rencana pembelian yang dituangkan dalam
anggaran pembelian bahan mentah
§  Posisi perusahaan sebagai pihak pembeli
terhadap pihak penjual bahan mentah
§  Syarat pembayaran (term of payment)
yang ditawarkan oleh pihak penjual bahan mentah kepada perusahaan, dan 
§  Tersedianya modal kerja.
 LABA
PER SAHAM
Penilaian  kinerja 
suatu  perusahaan  merupakan 
hal  yang  sangat 
penting baik  bagi  investor, 
calon  investor,  maupun 
manajemen.  Bagi  investor penilaian  kinerja 
menjadi  dasar  apakah 
akan  melepas,  menambah, 
atau mempertahankan investasinya. Bagi calon investor, penilaian kinerja
menjadi dasar  keputusan  untuk 
berinvestasi  atau  tidak. 
Dan  bagi  manajemen, penilaian kinerja menjadi dasar
bonus yang diterimanya dan keputusan untuk menentukan kebijakan-kebijakan di
masa depan. Dengan kata lain, penilaian kinerja 
suatu  perusahaan  merupakan 
dasar  yang  sangat 
penting  dalam pembuatan keputusan
oleh banyak pihak. 
Metode-metode  dalam 
penilaian  kinerja  suatu 
perusahaan  banyak  sekali jenisnya,  baik 
yang  bersifat  finansial 
maupun  yang  bersifat 
nonfinansial. Secara nonfinansial, kinerja perusahaan bisa dilihat dari
loyalitas konsumen, kualitas 
limbah,  corporate  social 
responsibilities,  dan  lain 
sebagainya. Sedangkan, 
secara  finansial,  kinerja 
perusahaan  bisa  diukur 
dari  item-item yang  ada 
di  laporan  keuangan. 
Selain    itu,  yang 
paling  banyak  digunakan adalah  analisis 
rasio  keuangan.  Cara 
kerja  analisis  rasio 
keuangan  adalah 
dengan  membandingkan 
antar  satu  item  yang  ada 
di  laporan  keuangan dengan item lainnya. Salah satu yang
paling banyak digunakan adalah Laba per saham (Earnings per Share/EPS). 
EPS 
merupakan  rasio  yang 
membandingkan  antara  total 
laba  yang diperoleh  perusahaan 
dengan  saham  biasa  yang 
beredar  sehingga  dapat diketahui nilai laba yang diperoleh
setiap lembar saham. Semakin tinggi rasio ini maka menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam memberikan laba bagi pemegang 
sahamnya  yang  semakin 
baik.
LABA PER SAHAM DASAR 
Besarnya 
laba  dan  arus 
kas  yang  dihasilkan 
oleh  perusahaan  di 
masa depan  merupakan  faktor 
penting  penentu  nilai 
perusahaan  tersebut. Menilai  perusahaan 
secara  keseluruhan  merupakan 
hal  yang  krusial 
ketika terjadi negosiasi merger, buyouts, dan kejadian lain yang serupa
– merupakan kejadian yang jarang terjadi selama masa hidup perusahaan. Dalam
penilaian sehari-hari,  banyak  analis 
memilih  fokus  pada 
nilai  saham  biasa 
secara individu  (per  lembar). 
Untuk  tujuan  ini, 
mengetahui  pendapatan  yang 
diperoleh  setiap 
saham  akan  sangat 
membantu.  Karena  faktor 
tersebutlah, laba per saham dihitung. 
Data 
laba  per  saham 
biasanya  dilaporkan  dalam 
keterangan  finansial yang  banyak 
digunakan  oleh  para 
pemegang  saham  dan  investor 
potensial dalam mengevaluasi profitabilitas perusahaan. Laba per saham
(Earnings per Share/EPS)  menunjukkan  laba 
yang  dihasilkan  oleh 
setiap  lembar  saham biasa. Jadi, EPS dilaporkan hanya untuk
saham biasa.
A.  STRUKTUR MODAL SEDERHANA 
Perusahaan  yang 
struktur  modalnya  dianggap 
sederhana  adalah  yang hanya terdiri dari saham biasa atau
termasuk juga saham biasa potensial yang merupakan  hasil 
konversi  atau  yang 
bisa  melemahkan  (dilute) 
laba  per lembar  saham 
biasa.  Struktur  modal 
dikatakan  kompleks/rumit  jika didalamnya  termasuk 
sekuritas  yang  dapat 
memberikan  efek  dilutif 
(dilutive effect) terhadap laba per lembar saham biasa. Perhitungan EPS
untuk struktur 
modal  yang 
sederhana  melibatkan  dua 
items  (selain  laba 
bersih),  yaitu: dividen  saham 
preferen  dan  jumlah 
saham  yang  beredar 
dengan menggunakan rata-rata tertimbang. 
1.  Dividen Saham Preferen 
Sebagaimana
dijelaskan sebelumnya, bahwa EPS terkait dengan laba per lembar  saham 
biasa.  Ketika  perusahaan 
mempunyai  saham  beredar 
yang berupa  saham  biasa 
dan  saham  preferen 
maka  dividen  saham 
preferen periode  saat  ini 
harus  dikurangkan  dari 
laba  bersih  untuk 
memperoleh  laba yang  tersedia 
bagi  pemegang  saham 
biasa.  Rumusan  untuk 
menghitungnya adalah sebagai berikut: 
Dalam  melaporkan 
informasi  EPS,  dividen 
saham  preferen  harus 
dikurangkan  dari 
setiap  komponen  laba 
(dari  operasional  berjalan 
dan  laba 
sebelum  item 
luar  biasa)  dan 
akhirnya  dari  laba 
bersih  untuk  memperoleh 
laba  yang tersedia bagi pemegang  saham biasa.
2.  Rata-rata Tertimbang Jumlah Saham yang
Beredar 
Dalam  semua 
perhitungan  EPS,  rata-rata 
tertimbang  jumlah  saham beredar 
selama  periode  berjalan 
menjadi  dasar  bagi 
jumlah  per  saham 
yang dilaporkan.  Saham  yang 
diterbitkan  dan  dibeli 
selama  periode  berjalan, berdampak  pada 
jumlah  saham  beredar 
dan  harus  di 
rata-rata  tertimbangkan
dengan  membaginya  ke 
dalam  periode-periode  beredarnya.
3.  Dividen Saham dan Stock Splits (Pemecahan
Saham) 
Ketika  terjadi 
pembagian  dividen  saham 
dan  stock  split 
(pemecahan saham), 
perhitungan  rata-rata  tertimbang 
saham  beredar  perlu 
untuk dilakukan  restatement  sebelum 
dividen  saham  atau 
split.
LABA PER SAHAM –
STRUKTUR  MODAL KOMPLEKS 
Satu 
masalah  dalam  perhitungan 
EPS  dasar  adalah 
perhitungan  tersebut gagal mengantisipasi
potensi dampak dilusian pada saham beredar ketika perusahaan  mempunyai 
sekuritas  dilusian  (dilutive  securities).  Sekuritas dilusian  adalah 
sekuritas  yang  bisa 
dikonversi  ke  sahan 
biasa  dan  konversi tersebut  menyebabkan 
melemahnya  EPS.  Sekuritas 
dilusian  menimbulkan masalah  serius 
karena  jika  mereka 
dikonversi  ke  saham 
biasa  menimbulkan dampak yang
negatif bagi nilai EPS. Efek negatif ini bisa menjadi signifikan dan,  lebih 
penting  lagi,  hal 
tersebut  tidak  diharapkan, 
kecuali  laporan keuangan  mampu 
mensinyalir  keberadaan  potensi 
dampak  dilusian  dengan cara-cara tertentu. 
Suatu 
struktur  modal  yang 
kompleks  terjadi  ketika 
perusahaan mempunyai 
sekuritas  yang  dapat 
dikonversi,  opsi,  waran 
atau  hak  lain 
yang jika  dikonversi  menyebabkan 
menurunnya  nilai  EPS. 
Oleh  karena  itu, perusahaan  dengan 
struktur  modal  yang 
kompleks,  baik  EPS 
dasar  maupun dilusian harus dilaporkan.
A.  LABA PER SAHAM DILUSIAN–EFEK-EFEK YANG DAPAT
DIKONVERSI (CONVERTIBLE SECURITIES) 
Saat
terjadi konversi, sekuritas konvertibel diubah menjadi saham biasa. Metode
untuk menilai dampak dilusian dalam potensi konversi terhadap EPS disebut  dengan 
if-converted  method. 
If-converted  method  untuk 
obligasi konvertibel 
menggunakan  asumsi  sebagai 
berikut.  (1)  terjadinya 
konversi terhadap  sekuritas  konvertibel 
dilakukan  pada  awal 
periode  (atau  pada 
saat penerbitan  sekuritas,  jika  diterbitkan 
pada  awal  periode), 
dan  (2) pengeliminasian  bunga 
yang  terkait.  Jadi, 
denominator  –  rata-rata tertimbang  jumlah 
saham  beredar  – 
meningkat  dengan  bertambahnya 
saham yang  diasumsikan  terbit 
tersebut.
B.  LABA PER SAHAM DILUSIAN–OPSI DAN WARAN 
Opsi
saham dan waran yang beredar dimasukkan dalam perhitungan EPS dilusian, kecuali
jika mereka bersifat antidilutive. Opsi dan warran dan yang sejenisnya  dimasukkan 
dalam  perhitungan  EPS 
dilusian  dengan menggunakan
metode saham treasury (treasury stock
method). Metode  saham  treasury 
mengasumsikan  bahwa  opsi 
atau  waran diterapkan,  pada 
awal  tahun  (atau 
tanggal  diterbitkannya  jika 
diterbitkan setelah  awal  tahun) 
dan  bahwa  proses 
dari  diberlakukannya  opsi  dan  waran digunakan untuk membeli saham biasa
dalam treasury. Jika harga berlakunya lebih rendah daripada harga pasar saham
maka proses dari diterapkannya opsi dan 
waran  tidak  cukup 
untuk  melakukan  pembelian 
kembali  (buy  back) seluruh saham.




0komentar:
Posting Komentar