![TOPIK I](file:///C:/Users/Dicky/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
Konsep Dasar Penyusunan Anggaran
(sumber: Anggaran Perusahaan Prinsip, Mekanisme dan Teknik penyusunannya oleh Gunawan
Adisaputro dan Penganggaran Perusahaan oleh M. Nafarin)
![](file:///C:/Users/Dicky/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif)
1. Perencnaan dan Penganggaran Perusahaan
Salah satu fungsi dari
manajemen adalah perencanaan (planning). Perencanaan merupakan tindakan yang
dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan
pada waktu yang akan datang dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan
berarti menentukan sebelumnya kegiatan yang mungkin dapat dilakukan dan
bagaimana cara melakukannya. Perencanaan merupakan upaya tindakan berhati-hati
sebelum melakukan sesuatu agar apa yang dilakukan dapat berhasil dengan baik.
Tujuan utama perencanaan
adalah untuk memberikan proses umpan maju
(feedforward) agar dapat memberikan petunjuk kepada setiap manajer dalam
pengambilan keputusan operasional sehari-hari.
Jadi rencana meliputi:
tujuan, kebijaksanaan, peraturan, metode, strategi, standar, program, prosedur,
dan anggaran (M. Nafarin)
a. Tujuan, terbagi
menjadi dua yaitu tujuan secara umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum (goal) adalah tujuan yang
menyatakan secara luas keadaan diwaktu yang
akan datang dan hasil akhir dari aktivitas
perusahaan dalam jangka panjang.
Tujuan khusus (target) adalah tujuan yang
melukiskan ruang lingkup yang jelas serta
memberikan arah kepada usaha-usaha yang
dilakukan dalam jangka pendek.
b. Kebijaksanaan dan
peraturan
Peraturan (rules) adalah suatu petunjuk,
perintah, larangan, penghargaan, sanksi, dan
kewajiban dalam pelaksanaan pekerjaan.
Kebijaksanaan (policy) adalah petunjuk
menyeluruh secara verbal, tertulis atau yang
diimplikasikan yang menetapkan batas-batas
umum serta arah tindakan yang akan
dilaksanakan. Kebijaksanaan merupakan
bimbingan berpikir bagi para bawahan dalam
upaya mencapai tujuan.
c. Metode dan standar
Metode adalah suatu cara yang ditetapkan
untuk melaksanakan suatu tugas tertentu.
Standar merupakan suatu kesatuan pengukuran
yang ditetapkan sebagai suatu patokan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
d. Strategi
Strategi merupakan cara mencapai tujuan
yang harus diikuti oleh setiap bagian dalam
perusahaan.
e. Program
Program menggariskan
tindakan-tindakan yang akan dilakukan, oleh pihak mana, bilamana dan di mana. Ditetapkan juga
asumsi-asumsi, komitmen-komitmen, dan bidang-bidang yang
akan dipengaruhi.
f. Prosedur
Prosedur merupakan suatu urut-urutan seri
tugas yang saling berhubungan yang diadakan
untuk menjamin pelaksanaan yang seragam.
Apa itu Anggaran?
Anggaran perusahaan
adalah rencana tentang kegiatan perusahaan (Gunawan A). Rencana ini mencakup
berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi
satu sama lain dalam jangka waktu tertentu untuk dimasa yang akan datang.
Anggaran (budget) adalah suatu rencana
keuangan periodic yang disusun berdasarkan program-program yang telah disahkan
(M Nafarin). Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu
organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam
satuan uang untuk jangka waktu tertentu.
Anggaran merupakan alat
manajemen dalam mencapai tujuan. Jadi anggaran bukan tujuan dan tidak dapat
menngantikan manajemen.
Untuk mencapai tingkat
efisiensi tertentu dan seterusnya menghasilkan keuntungan yang diharapkan,
perusahaan melaksanakan kegiatan-kegiatan fungsional di bidang pemasaran,
operasi/produksi, keuangan dan manajemen operasional. Masing-masing bidang ini
merupakan kegiatan yang menuntut spesialisasi tersendiri dengan programnya
masing-masing. Bilamana masing-masing bidang membuat dan menentukan programnya
sendiri terlepas dari program dan kegiatan bidang yang lain, maka besar sekali
kemungkinannya program-program ini bukannya saling membantu dan melengkapi untuk mencapai sasaran bersama
yakni terwujudnya sebuah keuntungan, melainkan satu sama lain dapat saling
bertentangan. Untuk mencegah hal tersebut diperlukan suatu mekanisme suatu
perencanaan dan pengendalian yang terpadu (integrated) yang kemudian kita kenal
dengan istilah anggaran perusahaan (business budget)
Pada dasarnya dalam
anggaran (budget) terdapat empat unsur, yaitu:
-
Perencanaan
-
Kegiatan
-
Kesatuan
-
Waktu
Dalam penyusunan
anggaran perlu dipertimbangkan berbagai factor, yaitu:
a.
Pengetahuan tentang tujuan dan kebijaksanaan umum
perusahaan
b. Data-data waktu yang lalu
c. Kemungkinan perkembangan kondisi
ekonomi
d.
Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan
gerak-gerik pesaing
e. Kemungkinan adanya perubahan
kebijaksanaan pemerintah
f. Penelitian untuk pengembangan
perusahaan.
2. Fungsi dan Macam
Anggaran
Fungsi anggaran sebagai alat manajemen yang juga
digunakan sebagai dasar fungsi
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
Macam-macam anggaran
Anggaran dapat
dikelompokkan dalam beberapa sudut pandangaan (M. Nafarin), seperti:
a. Menurut dasar
penyusunan, anggaran terdiri dari: anggaran variabel dan anggaran tetap
b. Menurut cara
penyusunan, anggaran terdiri dari: anggaran periodic dan anggaran kontinu
c. Menurut jangka waktu,
anggaran berupa: anggaran jangka pendek dan jangka panjang
d. Menurut bidangnya,
anggaran berupa anggaran operasional dan anggaran keuangan
e. Menurut kemampuan
menyusun, anggaran berupa anggaran komprehensif dan parsial, dan
f. Menurut fungsinya,
anggaran berupa aproperation budget dan performance budget.
Anggaran sebagai pendekatan sistem!
Anggaran dapat dianggap sebagai system yang
memiliki kekhususan tersendiri atau sebagai suatu sub-sistem yang memerlukan
hubungan (interface) dengan sub-sistem lain yang ada dalam perusahaan
tersebut.Hal ini dapat dianalogikan dengan manusia sebagai makhluk biologis
yang berbudaya.
Anggaran juga dapat
dianggap sebagai sistem yang otonom karena mempunyai sasaran serta cara-cara
kerja tersendiri yang merupakan satu kebulatan dan yang berbeda dengan sasaran
serta cara kerja sistem lain yang ada dalam perusahaan, tetapi sekaligus juga
dapat dianggap sebagai sub-sistem, yakni bagian dari sistem lain yang lebih
besar. Oleh karenanya anggaran bukanlah
satu-satunya alat perencana dan pengendali yang ada yang diperlukan oleh perusahaan untuk dapat berfungsi secara
mantap.
Skema anggaran sebagai
sistem:
![](file:///C:/Users/Dicky/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.gif)
INTI
SISTEM
|
![](file:///C:/Users/Dicky/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif)
![](file:///C:/Users/Dicky/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.gif)
![](file:///C:/Users/Dicky/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.gif)
![](file:///C:/Users/Dicky/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.gif)
SUB-SISTEM
PENUNJANG
|
|
|
|
|
SUB-SISTEM
LINGKUNGAN
|
|
|
|
|||||||||
![]() |
Anggaran Komprehensif
Dalam membuat anggaran
yang baik seharusnya bersifat menyeluruh yaitu mencakup semua kegiatan yang ada
dalam perusahaan, sehingga fungsi-fungsi penganggaran (yakni: pedoman kerja,
alat pengkoordinasian kerja dan alat pengawasan kerja) benar-benar dapat
berjalan dengan baik pula. Anggaran yang lengkap dan menyeluruh semacam ini
sering disebut sebagai anggaran komprehensif (comprehensive
budget)
Secara garis besar, isi
dari anggaran komprehensif meliputi:
-
Anggaran penaksiran: - anggaran operasional: -
sektor penghasilan
- sector biaya
-
- anggaran keuangan: -
keadaan aktiva (harta)
- keadaan
utang
- keadaan modal sendiri
-
Anggaran variable:
-
Analisis statistika dan matematika
-
Laporan anggaran.
Kuis :
Coba jelaskan perbedaan antara anggaran
perusahaan dengan penganggaran perusahaan?
Setelah Anda membaca topik di atas dan
menjawab kuis, kami sangat menunggu komentar Anda! Dalam hal ini dengan
komentar Anda berarti ada interaksi positif antara tutor dengan mahasiswa,
sehingga program tutorial melalui elektonik dapat terwujud dengan baik.
Jawab :
Perbedaan antara anggaran perusahaan dengan
penganggaran perusahaan?
- Anggaran Perusahaan : rencana tentang kegiatan perusahaan, rencana ini mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain dalam jangka waktu tertentu untuk dimasa yang akan datang.
- Penganggaran Perusahaan : proses penyusunan tentang rencana suatu kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu untuk masa yang akan datang.
![TOPIK 3](file:///C:/Users/Dicky/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
ANGGARAN PENJUALAN
(sumber Buku
Anggaran Perusahaan: Prinsip, Mekanisme dan Teknik penyusunan oleh Gunawan Adisaputro)
![](file:///C:/Users/Dicky/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif)
![](file:///C:/Users/Dicky/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.gif)
Dengan data histories
penjualan sebelumnya di bawah ini, yaitu:
1. Penjualan terigu
Tahun
|
Penjualan
(ton)
|
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
|
258
268
290
346
312
326
382
|
2. Penjualan keramik
Tahun
|
Penjualan
|
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
|
1280
1350
1420
1550
1690
1860
1950
2270
|
Dari dua data di atas,
buatlah: 1. Peramalan penjualan
untuk tahun 2004 s/d 2007
2. Buatkan grafik masing-masing data.
Apabila anggaran produksi memang betul-betul
disusun dengan baik, maka anggaran inipun dapat berfungsi sebagai alat
pengkoordinasian. Anggaran produksi mengkoordinasikan berapa jumlah yang akan
diprodusir dengan keadaan keuangan, keadaan permodalan, perkembangan produk dan
tingkat penjualan. Selanjutnya anggaran produksi dapat pula dipakai sebagai alat
pengawasan. Pengawasan produksi meliputi pengawasan kualitas, kuantitas, dan
tentu saja pengawasan biaya.
Jawab :
1. Penjualan terigu
a. Peramalan Penjualan Terigu
![](file:///C:/Users/Dicky/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.gif)
b.
Grafik Penjualan Terigu
![](file:///C:/Users/Dicky/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.gif)
2. Penjualan keramik
a.
Peramalan Penjualan Keramik
![](file:///C:/Users/Dicky/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image009.gif)
b. Grafik Penjualan Keramik
![](file:///C:/Users/Dicky/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image011.gif)
![TOPIK 4](file:///C:/Users/Dicky/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
ANGGARAN PRODUKSI
(sumber
Buku Anggaran Perusahaan: Prinsip, Mekanisme dan Teknik penyusunan oleh
Gunawan Adisaputro dan Penganggaran Perusahaan oleh M. Nafarin)
![](file:///C:/Users/Dicky/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif)
Setelah tingkat penjualan direncanakan, maka
langkah selanjutnya adalah penyusunan anggaran produksi. Anggaran produksi
dalam arti luas berupa penjabaran dari rencana penjualan menjadi rencana
produksi. Karena itu jelas bahwa rencana
produksi yang demikian meliputi perencanaan tentang jumlah produksi, kebutuhan
persediaan, material, tenaga kerja dan kapasitas produksi. Anggaran produksi
dalam arti sempit juga disebut anggaran jumlah yang harus diproduksi adalah
suatu perencanaan tingkat atau volume produk yang harus diprodusir oleh
perusahaan agar sesuai dengan volume atau tingkat penjualan yang telah
direncanakan.
Penyusunan Anggaran Produksi
Anggaran produksi dibuat berdasarkan anggaran
penjualan dan anggaran persediaan. Bila persediaan barang jadi awal sama dengan
akhir, maka unit barang jadi yang diproduksi sama dengan penjualan dalam unit.
Bila persediaan barang jadi awal sama dengan akhir
dan persediaan barang dalam proses awal sama dengan akhir, maka produk masuk
proses produksi sama dengan penjualan dalam unit.
Penyusunan anggaran produksi dapat disusun dengan
tiga cara (M. Nafarin) yiatu:
-
mengutamakan stabilitas
produksi
-
mengutamakan stabilitas
persediaan
-
campuran
antara stabilitas produksi dan persediaan.
Perencanaan produksi mencakup masalah-masalah yang
bersangkutan dengan penentuan:
-
tingkat produksi
-
kebutuhan fasilitas-fasilitas
produksi
-
tingkat persediaan barang.
Tujuan penyusunan anggaran produksi, antara lain:
-
Menunjang
kegiatan penjualan sehingga barang dapat disediakan sesuai dengan yang telah
direncanakan
-
Menjaga tingkat persediaan yang
memadai
-
Mengatur produksi sedemikian
rupa sehingga biaya-biaya produksi yang ditanggung akan seminimal mungkin
Anggaran produksi sebagai alat
perencanaan, pengkoordinasian dan pengawasan
Anggaran produksi disusun berdasarkan pada
anggaran penjualan yang telah disusun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa
semua hal yang berhubungan dengan produski, seperti kebutuhan bahan mentah,
kebutuhan tenaga kerja, kapasitas mesin-mesin, penambahan modal dan
kebijaksanaan persediaan, diselaraskan dengan kemampuan menjual. Jelaslah bahwa
anggaran produksi mempunyai fungsi sebagai alat perencanaan. Apabila anggaran
produksi memang betul-betul disusun dengan baik, maka anggaran inipun dapat
berfungsi sebagai alat pengkoordinasian. Anggaran produksi mengkoordinasikan
berapa jumlah yang akan diprodusir dengan keadaan keuangan, keadaan permodalan,
perkembangan produk dan tingkat penjualan. Selanjutnya anggaran produksi dapat
pula dipakai sebagai alat pengawasan. Pengawasan produksi meliputi pengawasan
kualitas, kuantitas, dan tentu saja pengawasan biaya.
![TOPIK 5](file:///C:/Users/Dicky/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif)
ANGGARAN BIAYA KOMERSIAL
(sumber
Buku Anggaran Perusahaan: Prinsip, Mekanisme dan Teknik penyusunan oleh
Gunawan Adisaputro)
![](file:///C:/Users/Dicky/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.gif)
Biaya komersial adalah biaya yang ditanggung oleh
perusahaan untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan penunjang berupa kegiatan
pemasaran dan kegiatan produksi. Secara garis besar biaya komersial dapat
dibedakan menjadi dua kelompok biaya, yaitu biaya administrasi dan biaya
pemasaran.
Anggaran biaya administrasi adalah anggaran yang merencanakan secara
lebih terperinci tentang biaya-biaya yang terjadi serta terdapat di dalam
lingkungan bagian administrasi perusahaan.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam
rangka menyusun anggaran biaya administrasi, antara alin:
-
anggaran
penjualan, anggaran unit yang diproduksikan, berbagai standar biaya-biaya
administrasi yang telah ditetapkan oleh perusahaan yang dihimpun serta
dikumpulkan dalam anggaran variable
-
sistem
pembayaran upah/gaji yang dipergunakan oleh perusahaan
-
metode
depresiasi yang dipergunakan perusahaan.
Angggaran biaya pemasaran adalah anggaran yang merencanakan secara
lebih terperinci tentang biaya-biaya yang terjadi serta terdapat di dalam
lingkungan bagian pemasaran perusahaan.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam
rangka menyusun anggaran biaya pemasaran, antara lain:
-
anggaran penjualan
-
sistem pembayaran upah
-
metode depresiasi
-
metode alokasi biaya
Pertanyaan : Coba Anda jelaskan perbedaan prinsipil yang dapat anda
ketahui tentang biaya administrasi dan biaya pemasaran?
STANDAR BIAYA TIDAK LANGSUNG
(sumber
Buku Anggaran Perusahaan: Prinsip, Mekanisme dan Teknik penyusunan oleh
Gunawan Adisaputro)
Pada topik ke 6 ini akan membahas standar biaya
tidak langsung. Adapun topik didalamnya yang akan dibahas lebih lanjut adalah
mengenai anggaran variabel dan penentuan standar biaya. Coba Anda simak
baik-baik dan perhatikan yang bertuliskan tebal kemudian renungkan isi materi
di bawah ini.
1. Anggaran Variabel
Anggaran variabel (variable budget) merupakan kumpulan dari
berbagai standar biaya-biaya tidak langsung sesuatu perusahaan. Seperti biaya
pabrik tidak langsung, biaya administrasi, dan biaya pemasaran.
Sedangkan standar biaya itu sendiri dapat
diartikan sebagai suatu angka yang menunjukkan berapa besar sesuatu biaya akan
berubah, sebagai akibat terjadinya perubahan aktivitas perusahaan.
Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun terjadi
perubahan aktivitas perusahaan.
Biaya tetap mempunyai dua ciri utama, yaitu:
- Jika perusahaan tidak mengadakan aktivitas (aktivitas = 0) maka biaya ini tidak ikut mejadi 0, melainkan menunjukkan sejumlah angka (biaya) tertentu
- Jika perusahaan meningkatkan atau menurunkan aktivitas, maka biaya ini tidak ikut meningkat atau menurun, melainkan tetap sama besarnya.
Biaya variabel adalah biaya yang berubah sesuai dengan perubahan
aktivitas perusahaan.
Biaya variabel mempunyai dua ciri utama, yaitu:
- Jika perusahaan tidak mengadakan aktivitas (aktivitas = 0), maka biaya ini akan ikut menjadi nol
- Jika perusahaanmeningkatkan/menurunkan aktivitas, maka biaya ini akan ikut meningkat/menurun.
Dalam kaitannya dengan ikut meningkat atau
menurun, jenis baiaya variabel terbagi menjadi tiga, yaitu:
1)
Biaya variabel proporsional adalah biaya variabel yang berubah secara
sebanding
dengan perubahan aktivitas perusahaan
2) Biaya variabel degresif adalah biaya
variabel yang berubah secara kurang dari sebanding dengan perubahan aktivitas
perusahaan.
3) Biaya variabel progresif adalah biaya
variabel yang berubah secara lebih dari sebanding dengan perubahan aktivitas
perusahaan.
Biaya semi variabel (semi tetap) adalah biaya yang sebagian bersifat
tetap, artinya tidak berubah meskipun terjadi perubahan aktivitas perusahaan,
dan sebagian lagi bersifat variabel, artinya akan berubah sesuai dengan
perubahan aktivitas perusahaan.
Biaya semi variabel menurut jenisnya dapat menjadi
tiga , yaitu:
1)
Biaya semi variabel
proporsional
2)
Biaya semi variabel degresif
3)
Biaya semi variabel progresif.
Secara umum, anggaran variabel memiliki kegunaan pokok,
yaitu: sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja dan sebagai
alat pengawasan (evaluasi) kerja yang membantu manajer dalam memimpin
perusahaan.
Secara khusus, anggaran variabel berguna sebagai dasar untuk
menyusun anggaran biaya pabrik tidak langsung, anggaran biaya administrasi, dan
anggaran biaya pemasaran.
1. Penentuan Standar Biaya
Standar biaya adalah suatu angka yang menunjukkan
berapa besar sesuatu biaya akan berubah, sebagai akibat terjadinya perubahan
aktivitas perusahaan. Standar biaya menunjukkan tingkat kepekaan biaya terhadap
aktivitas perusahaan.
Penentuan angka-angka standar dapat didasarkan data
histories, artinya penentuan standar biaya dengan mendasarkan diri pada
data dan pengalaman-pengalaman di waktu-waktu yang lalu.
Penentuan angka-angka standar juga dapat
didasarkan pada hasil penelitian khusus, yaitu penentuan standar biaya
dengan mendasarkan diri pada data dan pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari
suatu penelitian yang secara khusus diadakan dalam rangka menentukan standar
biaya tersebut.
Besar kecilnya standar biaya dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu:
- biaya tetap besar kecilnya ditentukan oleh variabel waktu,
- biaya variabel besar kecilnya ditentukan oleh besar kecilnya volume kegiatan
- biaya semi variabel besar kecilnya ditentukan berdasar sesuatu peraturan tertentu
Setelah mempelajari materi di atas, diharapakan Anda mampu menjawab
pertanyaan berikut ini:
1. Jelaskan faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan perusahaan dalam rangka menyusun anggaran variabel!
2. Berikan penjelasan beserta contohnya dari
ciri-ciri standar biaya yang termasuk dalam kelompok biaya tetap, kelompok
biaya variabel, dan kelompok biaya semi variabel!
ANGGARAN UTANG-PIUTANG
(sumber : Buku Anggaran
Perusahaan: Prinsip, Mekanisme dan Teknik penyusunan oleh Gunawan Adisaputro)
![](file:///C:/Users/Dicky/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif)
Pada topik ke 7 ini akan membahas anggaran
utang-piutang. Adapun topik didalamnya yang akan dibahas lebih lanjut adalah
mengenai anggaran piutang dan anggaran utang Coba Anda simak baik-baik dan
perhatikan yang bertuliskan tebal kemudian renungkan isi materi di bawah ini.
1. Anggaran Piutang
Anggaran piutang adalah
anggaran yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang jumlah piutang perusahaan, beserta perubahannya dari waktu
ke waktu selama periode tertentu yang akan datang.
Secara umum, semua
anggaran termasuk anggaran piutang mempunyai tiga keguanaan pokok yaitu:
sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja dan sebagai alat
pengawasan (evaluasi) kerja yang membantu manajer dalam mengambil kebijakan
perusahaan.
Secara khusus,
anggaran piutang berguna sebagai dasar untuk menyusun anggaran kas, karena
hasil penagihan-penagihan piutang tersebut akan merupakan pemasukan kas.
Faktor-faktor penting yang mempengaruhi penyusunan anggaran piutang, antara
lain:
§ Rencana penjualan yang dituangkan dalam
anggaran penjualan
§ Kondisi persaingan
§ Posisi perusahaan dalam persaingan
§ Syarat pembayaran (term of payment) yang ditawarkan kepada
para calon pembeli
§ Kebijaksanaan perusahaan dalam penagihan
piutang-piutangnya.
2.
Anggaran Utang
Anggaran utang adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah utang perusahaan, beserta perubahannya dari waktu ke waktu selama periode tertentu yang akan datang.
Secara umum, semua anggaran termasuk anggaran utang mempunyai tiga kegunaan
pokok, yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja dan
sebagai alat pengawasan (evaluasi) kerja yang membantu manajer dalam mengambil
kebijakan perusahaan.
Secara khusus, anggaran utang berguna sebagai dasar untuk menyusun anggaran
kas, karena pembayaran utang memerlukan pengeluaran kas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran utang, antara lain:
§ Rencana pembelian yang dituangkan dalam
anggaran pembelian bahan mentah
§ Posisi perusahaan sebagai pihak pembeli
terhadap pihak penjual bahan mentah
§ Syarat pembayaran (term of payment)
yang ditawarkan oleh pihak penjual bahan mentah kepada perusahaan, dan
§ Tersedianya modal kerja.
LABA
PER SAHAM
Penilaian kinerja
suatu perusahaan merupakan
hal yang sangat
penting baik bagi investor,
calon investor, maupun
manajemen. Bagi investor penilaian kinerja
menjadi dasar apakah
akan melepas, menambah,
atau mempertahankan investasinya. Bagi calon investor, penilaian kinerja
menjadi dasar keputusan untuk
berinvestasi atau tidak.
Dan bagi manajemen, penilaian kinerja menjadi dasar
bonus yang diterimanya dan keputusan untuk menentukan kebijakan-kebijakan di
masa depan. Dengan kata lain, penilaian kinerja
suatu perusahaan merupakan
dasar yang sangat
penting dalam pembuatan keputusan
oleh banyak pihak.
Metode-metode dalam
penilaian kinerja suatu
perusahaan banyak sekali jenisnya, baik
yang bersifat finansial
maupun yang bersifat
nonfinansial. Secara nonfinansial, kinerja perusahaan bisa dilihat dari
loyalitas konsumen, kualitas
limbah, corporate social
responsibilities, dan lain
sebagainya. Sedangkan,
secara finansial, kinerja
perusahaan bisa diukur
dari item-item yang ada
di laporan keuangan.
Selain itu, yang
paling banyak digunakan adalah analisis
rasio keuangan. Cara
kerja analisis rasio
keuangan adalah
dengan membandingkan
antar satu item yang ada
di laporan keuangan dengan item lainnya. Salah satu yang
paling banyak digunakan adalah Laba per saham (Earnings per Share/EPS).
EPS
merupakan rasio yang
membandingkan antara total
laba yang diperoleh perusahaan
dengan saham biasa yang
beredar sehingga dapat diketahui nilai laba yang diperoleh
setiap lembar saham. Semakin tinggi rasio ini maka menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam memberikan laba bagi pemegang
sahamnya yang semakin
baik.
LABA PER SAHAM DASAR
Besarnya
laba dan arus
kas yang dihasilkan
oleh perusahaan di
masa depan merupakan faktor
penting penentu nilai
perusahaan tersebut. Menilai perusahaan
secara keseluruhan merupakan
hal yang krusial
ketika terjadi negosiasi merger, buyouts, dan kejadian lain yang serupa
– merupakan kejadian yang jarang terjadi selama masa hidup perusahaan. Dalam
penilaian sehari-hari, banyak analis
memilih fokus pada
nilai saham biasa
secara individu (per lembar).
Untuk tujuan ini,
mengetahui pendapatan yang
diperoleh setiap
saham akan sangat
membantu. Karena faktor
tersebutlah, laba per saham dihitung.
Data
laba per saham
biasanya dilaporkan dalam
keterangan finansial yang banyak
digunakan oleh para
pemegang saham dan investor
potensial dalam mengevaluasi profitabilitas perusahaan. Laba per saham
(Earnings per Share/EPS) menunjukkan laba
yang dihasilkan oleh
setiap lembar saham biasa. Jadi, EPS dilaporkan hanya untuk
saham biasa.
A. STRUKTUR MODAL SEDERHANA
Perusahaan yang
struktur modalnya dianggap
sederhana adalah yang hanya terdiri dari saham biasa atau
termasuk juga saham biasa potensial yang merupakan hasil
konversi atau yang
bisa melemahkan (dilute)
laba per lembar saham
biasa. Struktur modal
dikatakan kompleks/rumit jika didalamnya termasuk
sekuritas yang dapat
memberikan efek dilutif
(dilutive effect) terhadap laba per lembar saham biasa. Perhitungan EPS
untuk struktur
modal yang
sederhana melibatkan dua
items (selain laba
bersih), yaitu: dividen saham
preferen dan jumlah
saham yang beredar
dengan menggunakan rata-rata tertimbang.
1. Dividen Saham Preferen
Sebagaimana
dijelaskan sebelumnya, bahwa EPS terkait dengan laba per lembar saham
biasa. Ketika perusahaan
mempunyai saham beredar
yang berupa saham biasa
dan saham preferen
maka dividen saham
preferen periode saat ini
harus dikurangkan dari
laba bersih untuk
memperoleh laba yang tersedia
bagi pemegang saham
biasa. Rumusan untuk
menghitungnya adalah sebagai berikut:
![](file:///C:/Users/Dicky/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif)
Dalam melaporkan
informasi EPS, dividen
saham preferen harus
dikurangkan dari
setiap komponen laba
(dari operasional berjalan
dan laba
sebelum item
luar biasa) dan
akhirnya dari laba
bersih untuk memperoleh
laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa.
2. Rata-rata Tertimbang Jumlah Saham yang
Beredar
Dalam semua
perhitungan EPS, rata-rata
tertimbang jumlah saham beredar
selama periode berjalan
menjadi dasar bagi
jumlah per saham
yang dilaporkan. Saham yang
diterbitkan dan dibeli
selama periode berjalan, berdampak pada
jumlah saham beredar
dan harus di
rata-rata tertimbangkan
dengan membaginya ke
dalam periode-periode beredarnya.
3. Dividen Saham dan Stock Splits (Pemecahan
Saham)
Ketika terjadi
pembagian dividen saham
dan stock split
(pemecahan saham),
perhitungan rata-rata tertimbang
saham beredar perlu
untuk dilakukan restatement sebelum
dividen saham atau
split.
LABA PER SAHAM –
STRUKTUR MODAL KOMPLEKS
Satu
masalah dalam perhitungan
EPS dasar adalah
perhitungan tersebut gagal mengantisipasi
potensi dampak dilusian pada saham beredar ketika perusahaan mempunyai
sekuritas dilusian (dilutive securities). Sekuritas dilusian adalah
sekuritas yang bisa
dikonversi ke sahan
biasa dan konversi tersebut menyebabkan
melemahnya EPS. Sekuritas
dilusian menimbulkan masalah serius
karena jika mereka
dikonversi ke saham
biasa menimbulkan dampak yang
negatif bagi nilai EPS. Efek negatif ini bisa menjadi signifikan dan, lebih
penting lagi, hal
tersebut tidak diharapkan,
kecuali laporan keuangan mampu
mensinyalir keberadaan potensi
dampak dilusian dengan cara-cara tertentu.
Suatu
struktur modal yang
kompleks terjadi ketika
perusahaan mempunyai
sekuritas yang dapat
dikonversi, opsi, waran
atau hak lain
yang jika dikonversi menyebabkan
menurunnya nilai EPS.
Oleh karena itu, perusahaan dengan
struktur modal yang
kompleks, baik EPS
dasar maupun dilusian harus dilaporkan.
A. LABA PER SAHAM DILUSIAN–EFEK-EFEK YANG DAPAT
DIKONVERSI (CONVERTIBLE SECURITIES)
Saat
terjadi konversi, sekuritas konvertibel diubah menjadi saham biasa. Metode
untuk menilai dampak dilusian dalam potensi konversi terhadap EPS disebut dengan
if-converted method.
If-converted method untuk
obligasi konvertibel
menggunakan asumsi sebagai
berikut. (1) terjadinya
konversi terhadap sekuritas konvertibel
dilakukan pada awal
periode (atau pada
saat penerbitan sekuritas, jika diterbitkan
pada awal periode),
dan (2) pengeliminasian bunga
yang terkait. Jadi,
denominator – rata-rata tertimbang jumlah
saham beredar –
meningkat dengan bertambahnya
saham yang diasumsikan terbit
tersebut.
B. LABA PER SAHAM DILUSIAN–OPSI DAN WARAN
Opsi
saham dan waran yang beredar dimasukkan dalam perhitungan EPS dilusian, kecuali
jika mereka bersifat antidilutive. Opsi dan warran dan yang sejenisnya dimasukkan
dalam perhitungan EPS
dilusian dengan menggunakan
metode saham treasury (treasury stock
method). Metode saham treasury
mengasumsikan bahwa opsi
atau waran diterapkan, pada
awal tahun (atau
tanggal diterbitkannya jika
diterbitkan setelah awal tahun)
dan bahwa proses
dari diberlakukannya opsi dan waran digunakan untuk membeli saham biasa
dalam treasury. Jika harga berlakunya lebih rendah daripada harga pasar saham
maka proses dari diterapkannya opsi dan
waran tidak cukup
untuk melakukan pembelian
kembali (buy back) seluruh saham.
0komentar:
Posting Komentar